Informasi Kesehatan dan Tips Gaya Hidup Sehat

Monday, June 7, 2010


Medan Pertempuran "Perang Dunia II"

Seorang petualang asal Australia mengatakan ia telah menemukan tempat pertempuran Perang Dunia II yang luar biasa di hutan Papua Nugini, lengkap dengan sisa-sisa tentara Jepang tempat mereka mendarat hampir 70 tahun yang lalu. Mantan tentara Kapten Brian Freeman, seorang ahli di Kokoda Trail mengatakan Senin dia memimpin ke situs Creek tempat pertempuran Eora dengan menempuh perjalanan sejauh 60 mil melewati negara di pegunungan terjal dan pulau hutan hujan - dimana ia menemukan sisa-sisa peninggalan tentara.

Situs berjarak sekitar setengah mil dari desa Eora Creek diyakini menjadi lokasi pertempuran besar terakhir yang sangat penting dalam usaha Australia melawan Jepang di Papau New Guinea.

Situs ini dikenal oleh desa-desa setempat sebagai tempat mistik, hutan yang direklamasi setelah pertempuran Eora Creek. Walau penduduk lokal berada disekitar situs, mereka menghindari tanah pertempuran yang luasnya 600 meter persegi karena diyakini bahwa roh-roh orang mati masih bergentayangan di medan perang.

Apakah ini berarti bahwa situs tersebut tidak pernah tersentuh sejak 1942.


"Pada perjalanan perdana kami, kami berharap menemukan sisa-sisa tandu rumah sakit Jepang, peninggalan senjata beserta amunisinya. Aku tidak pernah membayangkan bahwa kami akan menemukan lokasi "perang mati", kata Freeman dalam sebuah pernyataan.

Freeman melakukan perjalanan ke situs untuk pertama kalinya pada tanggal 23 April 2010.

"Seolah-olah waktu tidak berjalan. Kami menemukan jatuhan amunisi dari senapan milik Jepang saat melakukan pergerakan di daerah sini dulunya, "kata Freeman.

Freeman mengatakan penelitian yang luas pada peta pertempuran dan buku harian menyebabkan mereka percaya bahwa Jepang memiliki fasilitas medis yang maju di wilayah tersebut dan lokasinya masih tetap misteri sampai dengan sekarang.


Tim medis menemukan piring berbentuk ginjal di situs ini, menunjuk bukti bahwa adanya sebuah rumah sakit Jepang di wilayah ini.

Terdapatnya lubang persegi besar, disebut sebagai lubang senapan, menunjukkan bahwa lokasi tersebut merupakan pertahanan utama Jepang.

"Dekat dari situ terdapat sebuah helm yang diletakkan diatas batang kayu yang berdiri hanya berjarak beberapa cm dari permukaan tanah, dengan sepatu bot berada di dekatnya yang menceritakan kisah manusia disitu," kata Freeman.


Pertempuran Eora Creek dikatakan menjadi peperangan paling sengit, meskipun berbagai sumber menyebutkan jumlah korban yang berbeda-beda. Kelompok Freeman mengatakan 79 warga Australia tewas dan 145 luka-luka, sedangkan situs Australian War Memorial mengatakan 99 orang tewas dan 192 terluka.

Freeman mengatakan mereka bekerja sebagai perwakilan dari pemerintah terkait pemulangan prajurit-prajurit yang tewas dan melestarikan situs seperti "kondisi asli layaknya saat ini" dari awal peristiwa, Tidak diperkenankan ada kelompok lainnya akan diijinkan melakukan perjalanan ke situs ini.
Sumber : http://edition.cnn.com/
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Informasi Kesehatan dan Tips Gaya Hidup Sehat
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top