Selama lima hari, 140 kasus kejahatan terjadi di DKI Jakarta. Hal tersebut terungkap dalam pelaksanaan Operasi Kilat Jaya 2010 yang berlangsung sejak tanggal 30 Juli hingga 4 Agustus 2010. Umumnya, kasus yang terungkap adalah kejahatan jalanan. Jenis kejahatan tertinggi ialah kasus penjambretan dengan 42 kasus, disusul dengan premanisme 14 kasus, pencurian dengan kekerasan 11 kasus, perjudian 10 kasus, penebar paku empat kasus, dan kasus lain-lain 57 kasus.
"Dari seluruh kasus ini, 353 pelaku diamankan. Sedangkan, 190 pelaku lain dikenakan wajib lapor," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Boy Rafli Amar kepada sejumlah waratawan, Rabu (4/8).
Dari seluruh kasus kejahatan yang terungkap, polisi mengamankan barang bukti berupa sepucuk senjata api, uang tunai sebesar Rp 11 juta, senjata tajam sebanyak 15 buah, dan 38 unit kendaraan bermotor.
Boy menjelaskan, pelaksanaan Operasi Kilat Jaya ditujukan untuk menciptakan kondisi kondusif jelang pelaksanaan bulan suci Ramadhan. "Nanti, pada tanggal 9 Agustus, seluruh barang bukti akan kami musnahkan secara simbolis bersama tokoh muspida, ormas, tokoh agama, dan perwakilan pemerintah daerah," jelasnya.
Dalam kegiatan itu, polisi akan membuat kesepakatan dengan seluruh elemen organisasi masyarakat (ormas) terkait komitmen menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). "Akan ada kesepakatan dengan seluruh ormas tentang komitmen menjaga ketertiban. Ini semua adalah wujud usaha mencegah timbulnya penyakit masyarakat selama bulan suci Ramadhan," pungkas Kabid Humas ini.
Sumber: http://www.republika.co.id/
"Dari seluruh kasus ini, 353 pelaku diamankan. Sedangkan, 190 pelaku lain dikenakan wajib lapor," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Boy Rafli Amar kepada sejumlah waratawan, Rabu (4/8).
Dari seluruh kasus kejahatan yang terungkap, polisi mengamankan barang bukti berupa sepucuk senjata api, uang tunai sebesar Rp 11 juta, senjata tajam sebanyak 15 buah, dan 38 unit kendaraan bermotor.
Boy menjelaskan, pelaksanaan Operasi Kilat Jaya ditujukan untuk menciptakan kondisi kondusif jelang pelaksanaan bulan suci Ramadhan. "Nanti, pada tanggal 9 Agustus, seluruh barang bukti akan kami musnahkan secara simbolis bersama tokoh muspida, ormas, tokoh agama, dan perwakilan pemerintah daerah," jelasnya.
Dalam kegiatan itu, polisi akan membuat kesepakatan dengan seluruh elemen organisasi masyarakat (ormas) terkait komitmen menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). "Akan ada kesepakatan dengan seluruh ormas tentang komitmen menjaga ketertiban. Ini semua adalah wujud usaha mencegah timbulnya penyakit masyarakat selama bulan suci Ramadhan," pungkas Kabid Humas ini.
Sumber: http://www.republika.co.id/
0 comments