
Setidaknya, sempat dicoret, Irwin Ramadhana malah diseleksi ulang dan ikut berangkat ke Turnamen Segi Empat di Karo belum lama ini. Namun, tahukah Anda, kalau sebelum menjadi pesepakbola dirinya adalah seorang santri? Ya, anak dari pasangan Mukhlis (alm) dengan Sugiarti ini sebelum menjadi pemain penjaga gawang profesional, dirinya bersekolah di SD Angkasa I Medan. Di sela-sela pendidikan formalnya Irwin kecil juga memasuki SSB Generasi Polonia dan SSB Sejati Pratama Titi Kuning. Setelah tamat dari SD, sepak bola ditinggalkannya. Irwin pun berangkat menuntut ilmu agama dan melanjutkan sekolahnya ke Yayasan Pesantren Al- Kau’sar, di Kota Pematangsiantar. Di sana Irwin kecil menggali ilmu pengetahuan tentang agama, dan beribadah membentuk dirinya jadi pribadi muslim yang sejati. Hingga tingkat dua, Irwin kembali ke Medan. Anak ke-3 dari 6 bersaudara ini pindah sekolah ke Yayasan Perguruan Nur Hasanah, Medan. Setelah tamat dari pesantren dirinya melanjutkan sekolah ke STM Lestari Sungai Mati, Medan. Nah, di sela pendidikan formalnya Irwin kembali berlatih dan bermain bola kembali setelah tiga tahun sebelumnya dia tinggalkan.
Berkat perjuangan dan keseriusan dalam berlatih, pemain kelahiran 1980 ini mendapat tawaran main bersama PSDS Deli Serdang tahun 2002. Dia bertahan bersama Traktor Kuning selama tiga tahun. Kemudian pada 2006, Irwin bergabung dengan tim julukan Salak Berduri, PSKPS Padangsidimpuan. Setahun di sana, dia pun pindah ke PSSB Bireuen. Pada 2008 Irwin bergabung dengan Persikabo Bogor. Di klub ini Irwin juga bertahan setahun karena setelah itu dia kembali ke Medan, bergabung dengan PSMS hingga sekarang. “Saya sangat cinta PSMS dan lagi pula dekat dengan keluarga, saya berharap tetap memperkuat PSMS,” ucap pemain yang mengidolakan penjaga gawang Juventus Buffon ini.
Terkait bulan puasa, Irwin menjalaninya penuh kekhusukan. “Saya habiskan waktu bersama keluarga dan mendekatkan diri kepada Allah,” kata Irwin.
Lalu, bagaimana dengan menu sahur. Ternyata, kiper yang sempat naik daun di akhir musim lalu ini tidak rewel. “Pokoknya rebusan lah dan masakan Mama,” ucapnya.(*)
Sumber: http://www.hariansumutpos.com/
Berkat perjuangan dan keseriusan dalam berlatih, pemain kelahiran 1980 ini mendapat tawaran main bersama PSDS Deli Serdang tahun 2002. Dia bertahan bersama Traktor Kuning selama tiga tahun. Kemudian pada 2006, Irwin bergabung dengan tim julukan Salak Berduri, PSKPS Padangsidimpuan. Setahun di sana, dia pun pindah ke PSSB Bireuen. Pada 2008 Irwin bergabung dengan Persikabo Bogor. Di klub ini Irwin juga bertahan setahun karena setelah itu dia kembali ke Medan, bergabung dengan PSMS hingga sekarang. “Saya sangat cinta PSMS dan lagi pula dekat dengan keluarga, saya berharap tetap memperkuat PSMS,” ucap pemain yang mengidolakan penjaga gawang Juventus Buffon ini.
Terkait bulan puasa, Irwin menjalaninya penuh kekhusukan. “Saya habiskan waktu bersama keluarga dan mendekatkan diri kepada Allah,” kata Irwin.
Lalu, bagaimana dengan menu sahur. Ternyata, kiper yang sempat naik daun di akhir musim lalu ini tidak rewel. “Pokoknya rebusan lah dan masakan Mama,” ucapnya.(*)
Sumber: http://www.hariansumutpos.com/
0 comments