
Andai saja adiknya, Basyir (16) tak menjerit, mungkin Herman (23) sudah menjadi santapan Piton sepanjang 9 meter dan berbobot 150 kg. Tak ayal, ular menyerupai batang pohon pinang itu mereka lumpuhkan dengan senapan angin. Itu terjadi di areal perkebunan Dusun Sumberejo, Desa Bukit Mas, Kec Besitang, Langkat pada Minggu (4/7) malam, 5 km dari kediaman mereka.
Saat itu, Herman bersama 2 adiknya, Panji (22) dan Basyir serta kerabat mereka, Budi, berniat berburu babi hutan di areal Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Saat berjalan, Basyir melihat Piton di atas dahan pohon yang dilintasi abangnya. Ular itu berusaha menerkam Herman. Spontan dia teriak, “Awas ular”. Mereka serentak menunduk.
Mereka akhirnya menembak kepala ular itu hingga akhirnya terjatuh. Paginya, mereka berempat mengangkat ular yang masih hidup namun sudah tak berdaya karena kepalanya ditembak. Meski begitu, mereka membawanya dengan kondisi kepala ular ditutupi plastik dan diikat.
Rencananya, ular itu akan dijual ke Tanjung Pura, tempat penampungan ular,” ujar mereka. Diyakini, ular tersebut berasal dari kawasan areal TNGL. Warga memang sering menemukan ular, namun ukurannya masih kecil.
“Baru sekarang kita menemukan ular besar dengan panjang 9 meter dan seberat ratusan kilogram. Sebelumnya, warga juga sempat menemukan ular, namun ukurannya masih kecil tidak seperti yang kami temukan sat ini,” ujar mereka bangga.
Sumber: http://www.posmetro-medan.com/
Saat itu, Herman bersama 2 adiknya, Panji (22) dan Basyir serta kerabat mereka, Budi, berniat berburu babi hutan di areal Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Saat berjalan, Basyir melihat Piton di atas dahan pohon yang dilintasi abangnya. Ular itu berusaha menerkam Herman. Spontan dia teriak, “Awas ular”. Mereka serentak menunduk.
Mereka akhirnya menembak kepala ular itu hingga akhirnya terjatuh. Paginya, mereka berempat mengangkat ular yang masih hidup namun sudah tak berdaya karena kepalanya ditembak. Meski begitu, mereka membawanya dengan kondisi kepala ular ditutupi plastik dan diikat.
Rencananya, ular itu akan dijual ke Tanjung Pura, tempat penampungan ular,” ujar mereka. Diyakini, ular tersebut berasal dari kawasan areal TNGL. Warga memang sering menemukan ular, namun ukurannya masih kecil.
“Baru sekarang kita menemukan ular besar dengan panjang 9 meter dan seberat ratusan kilogram. Sebelumnya, warga juga sempat menemukan ular, namun ukurannya masih kecil tidak seperti yang kami temukan sat ini,” ujar mereka bangga.
Sumber: http://www.posmetro-medan.com/
0 comments