
Museum Radyapustaka Solo menyimpan segudang benda-benda bersejarah. Di antara ribuan koleksi yang tersebar terdapat sejumlah benda yang punya yoni atau tingkat kekeramatan cukup tinggi. Salah satunya adalah patung Dwarapala yang lokasinya berada di belakang gedung museum. Lalu sejauh mana keangkerannya?
Patung dwarapala merupakan patung peninggalan sejarah yang usianya sudah teramat tua. Diperkirakan patung ini dibuat sekitar masa pembuatan Candi Prambanan di Klaten, Jawa Tengah. ‘’Tepatnya kapan patung itu dibuat, saya tidak bisa menjelaskan. Sebab, selama ini tidak ada bukti sejarah yang mendukung keberadaannya,” ujar salah satu pengurus Museum Radyapustaka, Surakarta, Hendra sambil menambahkan sejak ia bekerja di museum patung tersebut sudah ada.
Hanya saja, menurutnya dilihat dari wujud fisiknya patung tersebut kiranya bisa dikategorikan sebagai patung Dwarapala. Sebuah patung berwujud raksasa yang konon biasanya diletakkan di depan atau sebagai penjaga pintu gerbang. Namun demikian, keberadaan patung ini kelihatannya punya keunikan tersendiri. Berbeda dengan patung-patung Dwarapala lainnya yang biasanya memegang pusaka dan berserempangan ular. “Tapi untuk patung yang satu ini memang lain. Tidak memegang gada dan berserempangan ular,” imbuhnya.
Sumber: http://www.posmetro-medan.com/
Patung dwarapala merupakan patung peninggalan sejarah yang usianya sudah teramat tua. Diperkirakan patung ini dibuat sekitar masa pembuatan Candi Prambanan di Klaten, Jawa Tengah. ‘’Tepatnya kapan patung itu dibuat, saya tidak bisa menjelaskan. Sebab, selama ini tidak ada bukti sejarah yang mendukung keberadaannya,” ujar salah satu pengurus Museum Radyapustaka, Surakarta, Hendra sambil menambahkan sejak ia bekerja di museum patung tersebut sudah ada.
Hanya saja, menurutnya dilihat dari wujud fisiknya patung tersebut kiranya bisa dikategorikan sebagai patung Dwarapala. Sebuah patung berwujud raksasa yang konon biasanya diletakkan di depan atau sebagai penjaga pintu gerbang. Namun demikian, keberadaan patung ini kelihatannya punya keunikan tersendiri. Berbeda dengan patung-patung Dwarapala lainnya yang biasanya memegang pusaka dan berserempangan ular. “Tapi untuk patung yang satu ini memang lain. Tidak memegang gada dan berserempangan ular,” imbuhnya.
Sumber: http://www.posmetro-medan.com/
0 comments