Sebuah sumur dengan usia lebih dari seribu tahun di Provinsi Guangxi, China selatan, menyemburkan air yang berwarna putih susu pada 8 Mei lalu, banyak saksi mata yang takjub dengan kejadian aneh tersebut. Sumur yang memiliki diameter sekitar 1,2 meter dan kedalaman 0,9 meter, terletak di Xishan (juga dikenal sebagai Gunung Barat) Kota Guiping.
Menurut laporan kantor berita Central Taiwan, cairan seperti susu ini menyembur dari dalam sumur sekitar satu jam sebelum menghilang. Adegan ini direkam oleh wartawan TV lokal.
Menurut staf, hal yang sama pernah terjadi pada 2000 lalu ketika pergantian musim semi ke musim panas. Pada waktu itu ditemukan Master Miaoxing di Kuil kuno Long-hua.
Sebuah catatan kuno Xunzhou Fuzhi, tertulis pada Dinasti Qing (1644-1912), terdapat sumur susu yang “tidak kering di musim dingin, dan menyembur keluar di musim panas. Sumur naga yang terkenal di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, airnya bersih dan manis. Terkadang menumpahkan cairan putih susu, oleh karena itu dinamakan ‘sumber air susu’ .” Ketika menyemburkan air susu, airnya terus berombak dan bisa berlangsung selama dua jam.
Berdasarkan analisa, mata air susu ini kaya akan mineral. Di bawah pantulan cahaya, air yang menguap dari mata air ini menampilkan warna susu.
Penjelasan lainnya adalah granit yang mengelilingi mata air itu, bersamaan dengan proses pelapukan, membentuk mineral berwarna putih pada permukaan tanah. Dalam kondisi cuaca yang khusus, partikel-partikel material dapat melayang dalam air, sehingga menampilkan warna putih susu.
Namun ada juga yang mengatakan bahwa Buddha Xishan menganugerahkan berkahnya, sebuah indikasi bahwa cuaca akan menguntungkan, daerah ini akan makmur dan masyarakat hidup damai.
Gunung Guiping Xishan disebut sebagai “gunung yang paling indah di China selatan”. Merupakan area yang terkenal dengan keindahan alamnya, pepohonannya, batu-batu cadasnya, mata airnya yang manis, keharuman teh dan kemurahan hati Sang Buddha.
Mata Air Susu juga terdapat sebuah pavilion yang dibangun Lu Rongting pada 1917, seorang komandan militer Guangxi era Dinasti Qing. Dr. Sun Yat-sen pendiri Republik China mengunjungi Guiping dalam perjalanannya menuju Guangzhou dengan kapal pada 1921. Dikatakan dia pernah minum air dari mata air tersebut dan merasakan kenikmatan teh Xishan.
sumber : http://www.epochtimes.co.id/
Menurut laporan kantor berita Central Taiwan, cairan seperti susu ini menyembur dari dalam sumur sekitar satu jam sebelum menghilang. Adegan ini direkam oleh wartawan TV lokal.
Menurut staf, hal yang sama pernah terjadi pada 2000 lalu ketika pergantian musim semi ke musim panas. Pada waktu itu ditemukan Master Miaoxing di Kuil kuno Long-hua.
Sebuah catatan kuno Xunzhou Fuzhi, tertulis pada Dinasti Qing (1644-1912), terdapat sumur susu yang “tidak kering di musim dingin, dan menyembur keluar di musim panas. Sumur naga yang terkenal di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, airnya bersih dan manis. Terkadang menumpahkan cairan putih susu, oleh karena itu dinamakan ‘sumber air susu’ .” Ketika menyemburkan air susu, airnya terus berombak dan bisa berlangsung selama dua jam.
Berdasarkan analisa, mata air susu ini kaya akan mineral. Di bawah pantulan cahaya, air yang menguap dari mata air ini menampilkan warna susu.
Penjelasan lainnya adalah granit yang mengelilingi mata air itu, bersamaan dengan proses pelapukan, membentuk mineral berwarna putih pada permukaan tanah. Dalam kondisi cuaca yang khusus, partikel-partikel material dapat melayang dalam air, sehingga menampilkan warna putih susu.
Namun ada juga yang mengatakan bahwa Buddha Xishan menganugerahkan berkahnya, sebuah indikasi bahwa cuaca akan menguntungkan, daerah ini akan makmur dan masyarakat hidup damai.
Gunung Guiping Xishan disebut sebagai “gunung yang paling indah di China selatan”. Merupakan area yang terkenal dengan keindahan alamnya, pepohonannya, batu-batu cadasnya, mata airnya yang manis, keharuman teh dan kemurahan hati Sang Buddha.
Mata Air Susu juga terdapat sebuah pavilion yang dibangun Lu Rongting pada 1917, seorang komandan militer Guangxi era Dinasti Qing. Dr. Sun Yat-sen pendiri Republik China mengunjungi Guiping dalam perjalanannya menuju Guangzhou dengan kapal pada 1921. Dikatakan dia pernah minum air dari mata air tersebut dan merasakan kenikmatan teh Xishan.
sumber : http://www.epochtimes.co.id/
0 comments