Informasi Kesehatan dan Tips Gaya Hidup Sehat

Saturday, June 19, 2010

Piala Dunia Nenek-Nenek (Afrika)
JOHANNESBURG - Sudah lama sepakbola ikut dimainkan kaum hawa. Tapi apa jadinya jika yang menggocek Jabulani adalah wanita yang sudah renta dengan usia di atas 50 tahun? Tontonan unik lagi menarik tersebut terjadi di Lucas Radebe Soccer School yang terletak di Kota Johannesburg. Acara yang didukung oleh perusahaan aparel raksasa Adidas tersebut bertujuan untuk mengumpulkan dana yang akan disalurkan kepada Nelson Mandela Foundation Charity, 4664.

Ya, merekalah tim sepak bola nenek-nenek. Jika Afrika menyebut tim nasionalnya "Bafana Bafana" (pemuda-pemuda), maka tim sepak bola nenek itu menyebut dirinya "Vakhegula Vakhegula" (nenek-nenek). Klub sepak bola nenek-nenek asal provinsi Limpopo.

Meski sudah sangat renta -- usia peserta acara yang bertajuk a GoGo grannies masterclass tersebut adalah 50 sampai 65 tahun -- para nenek-nenek itu terlihat sangat antusias mengikuti semua acara yang digelar.

Hebatnya, mereka melakukan itu semua seperti pesepakbola profesional. Di dalam ruang ganti mereka menyanyikan lagu pembangkit semangat, sedangkan di saat setelah masuk lapangan mereka berjejer berdiri rapih untuk melakukan pemanasan.

Usia yang sangat senja dan tubuh peserta yang hampir semuanya berukuran sangat besar memang membuat pergerakan nenek-nenek itu sangat terbatas. Namun saat berusaha menendang dan menggiring bola, mereka semua melakukannya dengan mimik sangat serius.

Lagu itu membuat pengunjung begitu tersentuh, bahkan terbawa semangatnya. Artinya, "Kami tidak melawan manusia. Kami melawan penyakit dan rasa sakit."

Begitulah awal aksi para nenek Afrika Selatan (Afsel) itu. Mereka sengaja melakukan pertandingan ekshibisi di Lukas Radebe Soccer School untuk menghimpun dana. Dana tersebut nantinya disumbangkan kepada Yayasan Nelson Mandela 46664 yang bergerak di bidang kemanusiaan.

Gelak tawa langsung meledak begitu para nenek itu melakukan pemanasan. Sebab, mereka melakukan gerakan-gerakan aneh, terkadang sangat lucu. Dipandu dua pemain Bafana Bafana, Morgan Gould dan Kalego Mashego, mereka sangat bersemangat dan antusias berlatih.

Saat memainkan bola pun, mereka selalu menimbulkan gelak tawa. Maklum, mereka tak punya teknik bermain yang baik. Bahkan, mereka selalu menendang bola dengan ujung kakinya. Ketika mengontrol bola sama lucunya. Begitu pula saat menyundul bola, sering meleset kena wajahnya.

"Tapi kami juara di Afrika Selatan. Kami bermain sebagai tim yang baik," kata Beatrice Tshabalala, pemimpin Vakhegula Vakhegula.

Oh ya, di lapangan, mereka memakai nama samaran. Rata-rata yang mereka pakai nama-nama pemain top dunia. Ada Maradona, Lionel Messi, Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, dan sebagainya.

"Maradona, berikan bola kepada saya," kata Beatrice Tshabalala, yang punya julukan "Lionel Messi".

Menurut Beatrice, kelompok ini didirikan pada 2002. Mereka awalnya hanya semacam komunitas ibu-ibu, terutama yang sudah jadi nenek-nenek, untuk saling membantu dan melakukan kegiatan bersama.

"Pada 2007, kami memutuskan membentuk tim sepak bola. Selain menyehatkan, kami bisa bergembira bersama-sama. Maka, moto kami tidak melawan manusia, tapi melawan penyakit atau rasa sakit," ujarnya.

"Ya, mungkin Afrika akan menjadi tuan rumah pertama. Akan sangat menyenangkan jika ada Piala Dunia nenek-nenek," harap Beatrice.

"Ahi luri na vanhy...." Lagu itu terdengar begitu penuh semangat dan menggairahkan jiwa.

Sebagai kelanjutan dari berbagai pertandingan yang sudah dijalani, dan animo masyarakat yang terlihat besar, rencananya tahun 2011 akan digelar semacam liga sepakbola khusus nenek-nenek.

Kondisi tersebut memungkinkan karena di Propinsi Limpopo saja setidaknya ada 15 klub sepakbola nenek-nenek.

"Jika nantinya ada Piala Dunia untuk kami, siapa tahu kami bisa lebih baik dari Bafana-Bafana," seloroh salah seorang nenek menyindir hasil buruk yang didapat anak didik Carlos Alberto Parreira, yang seri 1-1 melawan Meksiko dan kalah 0-3 dari Uruguay.

Menurut Beatrice, di Afsel ada banyak tim sepak bola nenek-nenek. Setiap tahun ada turnamen tak resmi dan timnya sering jadi juara. Dia juga dengar ada kelompok yang sama d Eropa, baik di Swiss, Jerman, Belanda maupun negara lain. Maka, dia berharap suatu saat nanti ada Piala Dunia nenek-nenek.
sumber : http://www.suaramedia.com/
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Informasi Kesehatan dan Tips Gaya Hidup Sehat
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top