Gadis Tertinggi Di Dunia
Bagi gadis seusianya, Elisany Silva terlihat sangat menonjol. Bukan lantaran prestasinya, tapi karena tingginya yang begitu menjulang. Berumur 14 tahun, Elisany telah mencapai 2,06 meter. SUDAH tiga bulan ini Elisany Silva tak bersekolah lagi. Dia menghabiskan waktu di rumah yang terbuat dari kayu di Braganca, negara bagian Para, Brazil. Di rumah yang terlalu rendah bagi Elisany itu dia membaca-baca buku pelajaran di beranda.
Orang tuanya bukan tak mampu membiayai sekolah Elisany. Tapi, bus sekolahnya tak lagi bisa mengangkutnya. Elisany terlalu jangkung bagi bus sekolahnya. “Saya tidak bisa lagi duduk nyaman di dalam bus,” kata Elisany sebagaimana dikutip Dailymail.
Bukan hanya bus itu yang bikin tak nyaman. “Sulit sekali berada di dalam rumah. Saya selalu terbentur langit-langit rumah,” kata gadis kelahiran 27 September 1995 tersebut.
Elisany tinggal di sebuah rumah kecil bersama saudaranya, ibunya Ana Maria, dan ayah tirinya Luiz Jorge. Semuanya tumbuh normal. Karena itu, saudara-saudaranya hanya setinggi pinggang Elisany. “Saya ingin Elisany berhenti tumbuh dan menjadi seperti gadis-gadis lain. Saya juga tahu dia merasa aneh dan terkadang ingin seperti teman-temannya,” kata Ana Maria, ibu Elisany.
Gadis manis berkulit gelap tersebut diyakini mengidap penyakit langka yang mengakibatkan tubuhnya berkembang secara ekstrem. Dia menyandang gigantisme. Tubuhnya memproduksi hormon pertumbuhan secara berlebihan.
“Dia mungkin merasakan berbagai gejala penyakit. Mulai pusing, masalah penglihatan, dan matinya fungsi kelenjar lainnya tiroid, adernalin, serta ovarium,” ujar seorang ahli yang diwawancarai televisi lokal tersebut. Dia menambahkan, gigantisme bisa mengakibatkan komplikasi hingga kematian jika tidak ditangani dengan cepat. Dengan kondisinya saat ini, perkembangan Elisany tidak bisa dihentikan. Dia tumbuh rata-rata 15 sentimeter per tahun. Itu tiga kali lebih cepat daripada remaja normal.
Tentu saja kondisi tersebut mengkhawatirkan Ana, sang ibu. Namun, Ana tak bisa berbuat banyak. Keluarganya yang miskin tak mampu membiayai pemeriksaan medis untuk mengetahui kondisi Elisany sebenarnya.
Meski khawatir dengan kondisinya, Elisany tetap bermimpi untuk mencapai cita-citanya. “Saya ingin sekali menjadi model,” ujarnya. Dengan postur tinggi, plus wajah cantiknya, semoga cita-cita itu tak sulit dicapai. Sejumlah media lokal mengabarkan, Elisany akan memulai debut model sebagai peragawati di Belem, Brazil. Seorang perancang busana meminta dirinya memamerkan gaun pengantin wanita di atas catwalk.
Sumber: http://www.posmetro-medan.com/
Orang tuanya bukan tak mampu membiayai sekolah Elisany. Tapi, bus sekolahnya tak lagi bisa mengangkutnya. Elisany terlalu jangkung bagi bus sekolahnya. “Saya tidak bisa lagi duduk nyaman di dalam bus,” kata Elisany sebagaimana dikutip Dailymail.
Bukan hanya bus itu yang bikin tak nyaman. “Sulit sekali berada di dalam rumah. Saya selalu terbentur langit-langit rumah,” kata gadis kelahiran 27 September 1995 tersebut.
Elisany tinggal di sebuah rumah kecil bersama saudaranya, ibunya Ana Maria, dan ayah tirinya Luiz Jorge. Semuanya tumbuh normal. Karena itu, saudara-saudaranya hanya setinggi pinggang Elisany. “Saya ingin Elisany berhenti tumbuh dan menjadi seperti gadis-gadis lain. Saya juga tahu dia merasa aneh dan terkadang ingin seperti teman-temannya,” kata Ana Maria, ibu Elisany.
Gadis manis berkulit gelap tersebut diyakini mengidap penyakit langka yang mengakibatkan tubuhnya berkembang secara ekstrem. Dia menyandang gigantisme. Tubuhnya memproduksi hormon pertumbuhan secara berlebihan.
“Dia mungkin merasakan berbagai gejala penyakit. Mulai pusing, masalah penglihatan, dan matinya fungsi kelenjar lainnya tiroid, adernalin, serta ovarium,” ujar seorang ahli yang diwawancarai televisi lokal tersebut. Dia menambahkan, gigantisme bisa mengakibatkan komplikasi hingga kematian jika tidak ditangani dengan cepat. Dengan kondisinya saat ini, perkembangan Elisany tidak bisa dihentikan. Dia tumbuh rata-rata 15 sentimeter per tahun. Itu tiga kali lebih cepat daripada remaja normal.
Tentu saja kondisi tersebut mengkhawatirkan Ana, sang ibu. Namun, Ana tak bisa berbuat banyak. Keluarganya yang miskin tak mampu membiayai pemeriksaan medis untuk mengetahui kondisi Elisany sebenarnya.
Meski khawatir dengan kondisinya, Elisany tetap bermimpi untuk mencapai cita-citanya. “Saya ingin sekali menjadi model,” ujarnya. Dengan postur tinggi, plus wajah cantiknya, semoga cita-cita itu tak sulit dicapai. Sejumlah media lokal mengabarkan, Elisany akan memulai debut model sebagai peragawati di Belem, Brazil. Seorang perancang busana meminta dirinya memamerkan gaun pengantin wanita di atas catwalk.
Sumber: http://www.posmetro-medan.com/
0 comments