India terus memacu diri dalam perkembangan teknologi informasi. Pemerintah India telah berencana untuk membuat komputer jinjing (laptop) dengan harga murah. berlayar sentuh, laptop itu akan dijual dengan harga USD 35 atau Rp 315 ribu dengan kurs USD 1 = Rp 9000,-. Jika rencana pemerinta India itu terwujud maka laptop itu akan menjadi laptop termurah di dunia. Menteri Sumber Daya Manusia India, Kapil Sibal, mengungkapkan bahwa komputer berbiaya murah itu akan dirancang untuk siswa sekolah.
Menurutnya, kementrian yang dipimpintya telah memulai pembicaraan dengan sejumlah perusahaan global untuk memproduksi laptop murah dalam jumlah masal. "Kita telah mencapai sebuah tempat bahwa saat ini, motherboard, chip, prosesor dan semuanya terakumulasi seharga USD 35, sudah termasuk memory, layar dan segalanya," ujar Sibal seperti dikutip REUTERS hari ini.
Dikatakannya, perangkat dengan layar sentuh itu juga dilengkapi piranti lunak seperti browser internet, pembaca PDF, serta fasilitas video conference. Meski harganya murah, namun laptop itu dirancang cukup fleksibel sehingga bisa ditambah dengan perangkat baru sesuai kebutuhan.
Sibal menambahkan bahwa laptop itu akan menggunakan basis operasi Linux. Sementara model laptop murah itu tengah dikembangkan oleh tim di Institut Tekhnologi India.
India menghabiskan tiga persen dari anggaran tahunan untuk pendidikan, terutama untuk mendorong tingkat melek huruf di atas 62 persen dari total populasi yang mencapai 1,2 miliar jiwa. Namun sebuah studi menunjukan bahwa banyak siswa di India yang tidak dapat membaca dan menulis, dan banyak sekolah negeri dengan fasilitas yang tidak memadai.
Sumber: http://www.jpnn.com/
Menurutnya, kementrian yang dipimpintya telah memulai pembicaraan dengan sejumlah perusahaan global untuk memproduksi laptop murah dalam jumlah masal. "Kita telah mencapai sebuah tempat bahwa saat ini, motherboard, chip, prosesor dan semuanya terakumulasi seharga USD 35, sudah termasuk memory, layar dan segalanya," ujar Sibal seperti dikutip REUTERS hari ini.
Dikatakannya, perangkat dengan layar sentuh itu juga dilengkapi piranti lunak seperti browser internet, pembaca PDF, serta fasilitas video conference. Meski harganya murah, namun laptop itu dirancang cukup fleksibel sehingga bisa ditambah dengan perangkat baru sesuai kebutuhan.
Sibal menambahkan bahwa laptop itu akan menggunakan basis operasi Linux. Sementara model laptop murah itu tengah dikembangkan oleh tim di Institut Tekhnologi India.
India menghabiskan tiga persen dari anggaran tahunan untuk pendidikan, terutama untuk mendorong tingkat melek huruf di atas 62 persen dari total populasi yang mencapai 1,2 miliar jiwa. Namun sebuah studi menunjukan bahwa banyak siswa di India yang tidak dapat membaca dan menulis, dan banyak sekolah negeri dengan fasilitas yang tidak memadai.
Sumber: http://www.jpnn.com/
0 comments