Informasi Kesehatan dan Tips Gaya Hidup Sehat

Monday, August 2, 2010

Demi Kesembuhan Anak, Buku Nikah Tergadai Di Rumah Sakit
Shelomita merupakan anak ke dua dari pasangan Anwar (29) dan Siska (24). Bayi perempuan ini dilahirkan di Palembang, Sumatera Selatan 16 November 2007 lalu. Saat ini tanpa daya Shelomita hanya terbaring di atas kasur. Penderitaan bayi yang berusia mendekati tiga tahun ini tak kunjung surut sejak dua tahun lalu, saat ditanyatakan dokter mengalami step. Siska, ibunya, mengungkapkan anaknya menderita seperti itu semenjak dua tahun silam. Ketika itu umur anaknya baru menginjak 11 bulan. Awalnya karena demam tinggi, kejang-kejang atau biasa disebut step. Karena tidak memiliki biaya ia tidak mampu merawat anaknya di rumah sakit, yang seharusnya di rawat inap di rumah sakit.

Bahkan saat ini, untuk jaminan perawatan, paspor dan buku nikah mereka masih menjadi jaminan di RS Otorita Batam dan RS Elizabeth, tempat anak mereka pernah dirawat. “Paspor saya di rumah sakit otorita dan buku nikah kami di Elizabeth,” ungkap Anwar.
Hingga kini Siska hanya mampu pasrah melihat penderitaan Shelomita anaknya. Hanya berdolah yamg dapat ia lakukan berharap keajaiban tuhan menurunkan “malaikat” penolong agar anaknya dapat disembuhkan . Untuk berobat ke rumah sakit tentunya ia tidak mampu. Penghasilan suaminya sebagai kuli bangunan tentunya tidak dapat mencukupi biaya selama berobat di rumah sakit. Pengobatan alternatif juga sudah dicoba. menurut dukun tempatnya mengobati anaknya, mengatakan Shelomita merupakan korban Palasik, atau hantu kepala terbang.
Di dinding terliat sebuah lampu teplok sebagi alat penerang. Didalam kamar yang terbuat dari kayu dan berdindingkan triplek itu juga difungsikan Siska sebagai dapur untuk memasak. Di samping kanan pintu masuk terlihat alat memasak yang sandarkan ke dinding kamar, seerti kuali berukuran kecil dan periuk untuk mamasak nasi. Untuk memasak ia menggunkan kompor minyak tanah berukuran kecil. Disamping kompor juga terlihat tiga dua buah piring dan dua buah gelas plastik. Udara didalam kamar terasa panas. Selain tidak mempunyai kipas, kamar yang dibatasi papan tyriplek dengan kamar sebelahnya itu juga tidak mempunyai platfon sebagai peredam panas dari atap yang terbuat dari seng. Memang siang kemarin matahari bersinar terik, menyangat ubun-ubun. Untuk tidur keluarga ini hanya mimiliki kasur tipis, itupun harus ditiduri bertiga, Siska, suaminya, dan Shelomita.
Perabotan lain seperti lemari sebagai tempat penyimpanan pakaian juga tidak terlihat didalam kamar. Ibu dua anak ini tampak menata pakaiannya disamping kasur yang terbentang ditengah ruangan. Untuk berkaca merias diri hanya terlihat seuprik kaca yang ditempelkan di dinding kamar.
Barang-barang elekronik jangan ditanya. tak ada satu pun. Untuk menghibur diri kata Siska, ia hanya menatap foto anaknya ketika masih sehat. Ya, sebuah foto Selomita ketika masih berumur kurang lebih 10 bulan berukuran 10R dibingkai dnegan figura terpajang di dinding kamar. Ketika melihat foto tersebut Siska tak mampu membendung air matanya.
Didalam foto itu Shelomita tampak begitu imut, bayi mungil, putih dan tampak tersenyum ceria. Sangat bertolak belakang dengan keadaannya saat ini yang terus merintih menahan kesakitan. Apalagi ketika rasa sakit itu datang, ia terlihat sekaan meronta-meronta, namun apalah dayanya. Untuk menggerakkan badannya saja saat ini ia tidak mampu. Badannya hanya tinggal kulit pembalut tulang, semua persendiannya pun telah kaku sehingga tidak bisa digerakkan lagi.
Nafasnya begitu nampak sesak. Sehingga Siska harus menahan dengan sedikit memberi tekanan pda dada anaknya tersebut yang terus mencoba bernafas dalam sehingga dadanya menjadi terangkat. "kalau gak digitukan dia bisa tambah kejang-kejang," ucapnya dnegan lingan air mata.
Untuk makan sehari-hari saja keluagar yang saat ini tinggal di salah satu kamar kos-kosaan yang hanya berukuran 2x2 meter di kawasan Tiban 3 ini kadang sulit. Sangat jauh dari cukup. Di dalam kamar sempit itu tak satupun barang-barang mewah, tau berharga.
Kini Siska hanya berharap ada uluran dermawan mau membantu meringankan beban berat yang dipikul keluarganya.
Sumber: http://www.posmetrobatam.com/
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Informasi Kesehatan dan Tips Gaya Hidup Sehat
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top