Berita yang menyebar di milis dan email menyebut akan terjadi Mars Purnama pada 27 Agustus. Saat peristiwa langka itu terjadi, bumi akan tampak memiliki dua bulan purnama. “Seluruh dunia sudah menunggu Planet Mars akan menjadi terang di langit malam hari mulai Agustus. Ini akan terlihat sama besarnya dengan bulan purnama dengan mata telanjang,” sebut pesan yang beredar lewat email itu. Disebutkan pada 27 Agustus Mars akan sangat dekat dengan bumi, hanya dalam jarak 34,65 juta km.
Masyarakat dihimbau untuk melihat langit pada 27 Agustus jam 00:30. Pada saat itu bumi seperti memiliki dua bulan.
Peristiwa berikutnya hanya akan terjadi lagi pada 2287.
Namun ilmuwan LAPAN membantah berita tersebut.
Peneliti LAPAN Thomas Djamaluddin menyatakan sejak 2003 sudah muncul berita akan datangnya Mars Purnama yang besarnya akan seperti bulan purnama.
“Mars tidak mungkin tampak sebesar bulan purnama,” katanya saat dihubungi dari Jakarta.
Thomas menyatakan pada 2003 memang terjadi Mars Purnama paling besar. Namun besarnya hanya 25,11 detik busur atau hanya tampak sebagai titik cahaya seperti bintang cemerlang. Mars Purnama pun masih kalah dengan bintang kejora (Venus Purnama).
Mars purnama pada 27 Agustus 2003 adalah obyek paling terang ketiga setelah bulan purnama dan venus purnama.
Jaraknya mencapai titik terdekat dengan bumi yaitu 55.758.000 km dan terjadi pada pukul 16.51 WIB pada waktu itu.
“Itu merupakan jarak terdekat setelah hampir 60.000 tahun dan akan berulang lagi 284 tahun lagi, jadi tidak mungkin ada manusia yang mengalami fenomena ini dua kali” kata Thomas.
Sebelumnya jarak terdekat yang pernah ada yaitu 55.718.000 km, itupun terjadi pada 57.517 tahun sebelum masehi. Hal ini disimpulkan berdasarkan perhitungan orbit planet di tata surya.
Dan jarak terdekat berikutnya akan terjadi pada tanggal 28 Agustus 2287 mendatang.
Thomas menambahkan setiap 15-17 tahun sekali, Mars sebenarnya mencapai titik terdekat dengan bumi. Namun tidak akan sedekat pada 27 Agustus 2003 yang mencapai jarak 55.7 juta km dengan ukuran sebesar 25,11 detik busur.
Pada Agustus 1971 jaraknya sekitar 59 juta km dan ukurannya lebih kecil yaitu 24,9 detik busur. Kemudian pada September 1988 jaraknya sekitar 63 juta km dan memiliki ukuran lebih kecil lagi yaitu hanya 23,8 detik busur.
Lalu apakah orang awam bisa melihat Mars purnama? Tanpa menggunakan teleskop, kata Thomas kita hanya akan melihat bintang merah cemerlang menjelang tengah malam hingga pagi.
“Mars Purnama ini akan menjadi obyek yang paling terang dan mudah dikenali karena warnanya yang merah. Untuk dapat melihatnya dengan lebih jelas dan detil permukaan Mars, kita perlu menggunakan teleskop,” kata Thomas.
sumber : http://www.suaramedia.com/
Masyarakat dihimbau untuk melihat langit pada 27 Agustus jam 00:30. Pada saat itu bumi seperti memiliki dua bulan.
Peristiwa berikutnya hanya akan terjadi lagi pada 2287.
Namun ilmuwan LAPAN membantah berita tersebut.
Peneliti LAPAN Thomas Djamaluddin menyatakan sejak 2003 sudah muncul berita akan datangnya Mars Purnama yang besarnya akan seperti bulan purnama.
“Mars tidak mungkin tampak sebesar bulan purnama,” katanya saat dihubungi dari Jakarta.
Thomas menyatakan pada 2003 memang terjadi Mars Purnama paling besar. Namun besarnya hanya 25,11 detik busur atau hanya tampak sebagai titik cahaya seperti bintang cemerlang. Mars Purnama pun masih kalah dengan bintang kejora (Venus Purnama).
Mars purnama pada 27 Agustus 2003 adalah obyek paling terang ketiga setelah bulan purnama dan venus purnama.
Jaraknya mencapai titik terdekat dengan bumi yaitu 55.758.000 km dan terjadi pada pukul 16.51 WIB pada waktu itu.
“Itu merupakan jarak terdekat setelah hampir 60.000 tahun dan akan berulang lagi 284 tahun lagi, jadi tidak mungkin ada manusia yang mengalami fenomena ini dua kali” kata Thomas.
Sebelumnya jarak terdekat yang pernah ada yaitu 55.718.000 km, itupun terjadi pada 57.517 tahun sebelum masehi. Hal ini disimpulkan berdasarkan perhitungan orbit planet di tata surya.
Dan jarak terdekat berikutnya akan terjadi pada tanggal 28 Agustus 2287 mendatang.
Thomas menambahkan setiap 15-17 tahun sekali, Mars sebenarnya mencapai titik terdekat dengan bumi. Namun tidak akan sedekat pada 27 Agustus 2003 yang mencapai jarak 55.7 juta km dengan ukuran sebesar 25,11 detik busur.
Pada Agustus 1971 jaraknya sekitar 59 juta km dan ukurannya lebih kecil yaitu 24,9 detik busur. Kemudian pada September 1988 jaraknya sekitar 63 juta km dan memiliki ukuran lebih kecil lagi yaitu hanya 23,8 detik busur.
Lalu apakah orang awam bisa melihat Mars purnama? Tanpa menggunakan teleskop, kata Thomas kita hanya akan melihat bintang merah cemerlang menjelang tengah malam hingga pagi.
“Mars Purnama ini akan menjadi obyek yang paling terang dan mudah dikenali karena warnanya yang merah. Untuk dapat melihatnya dengan lebih jelas dan detil permukaan Mars, kita perlu menggunakan teleskop,” kata Thomas.
sumber : http://www.suaramedia.com/
0 comments