Informasi Kesehatan dan Tips Gaya Hidup Sehat

Wednesday, June 23, 2010

Tragis Nasib Putri, Di Bantai Di Villa (Batam)
Selasa (22/6) siang, Syaprisal dan Ernawati, istrinya, beserta belasan sanak famili lainnya mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Luxi Putri (14) alis Puput, ditemukan tewas di kawasan Villa Hongkong, Marina, Minggu (20/6) malam. Jenazahnya tidak dapat dikenali lagi, hanya tinggal tulang-belulang. "Betapa menderitanya anak saya,” ucap Syaprisal berlinangan air mata, ketika melihat lokasi pembunuhan anaknya. Lokasi penemuan kerangka Putri itu, sangat jauh dari keramaian. Untuk sampai ke lokasi, Syaprisal beserta keluarga memilih menempuh masuk melalui jalan depan Perumahan Ocean Park, Marina.

Karena jalan masuk utama itu rusak berat berlumpur dan sulit dilalui, keluarga ini memilih memarkir kendaraan mereka digerbang Perumahan. Mereka memilih jalan kaki ke lokasi. Ada sekitar 20 menit berjalan kaki menuju TKP dari gerbang Perumahan Ocena Park. Jalan tanah, penuh lumpur dan lobang-lobang besar, layaknya sirkuit ofroad.
Sekitar 20 menit berjalan, mulai tampak Villa, tempat penemuan kerangka Putri, yang dikelilingi ilalang dan semak belukar. “Itu Villanya sudah nampak,” ucap salah seorang anggota keluarga yang sebelumnya telah mendapat petunjuk dari polisi, yang menyatakan bahwa kerangka Putri ditemukan diantara salah satu Villa yang saling berdekatan. “Ya Allah, Putri,” ucap Syaprisal mengenang anaknya.
Hujan gerimis mengantarkan keluarga ini ke lokasi kejadian. Namun, niat mereka untuk mencari kembali bagian-bagian tubuh anak mereka tidak surut. Syaprisal mengungkapkan, salah satu telapak kaki anaknya belum ditemukan, selain itu lanjutnya, sandal dan celana dalam anaknya juga belum ditemukan. “Mudah-mudahan dapat,” ujarnya.
Sampai di salah satu Villa tersebut, garis polisi telah mengelilingi tempat tulang belulang Putri ditemukan. Tepatnya di bawah pohon depan lobi utama Villa yang belum siap dibangun tersebut.
Bekas tubuh Putri masih terlihat jelas. Ilalang yang sebelumnya tertimpa tubuh bocah berumur 14 tahun itu menghitam dan tampak mati. Ernawati, ibunda almarhumah tak kuasa menahan haru, air matanya langsung menetes. Begitu juga dengan Syaprisal, ia terus memanggil-manggiul anak keduanya itu. “Putri...Putri..” ucapnya sembari ditenangkan anggota keluarga yang lain. Do’a bersama sejenak untuk keselamatan Putri pun dipanjatkan di tempat tersebut.
Setelah berdo’a, rencana awal untuk mencari bagian kerangka tubuh Putri yang lain pun dilakukan. Mereka menyebar, mencari di sekeliling villa. Mereka menyisir ilalang di sekeliling villa bahkan sampai radius 200 meter dari dua villa yang saling berdekatan tersebut.
Sebagian bangunan villa itu telah hancur, atapnya pun tidak ada. Villa bangunan dua tingkat itu, mempunyai lobi utama. Dibagian belakang villa terdapat danau. Kerangka Putri ditemukan persis di depan lobi utama. Masuk ke dalam villa dari pintu utama, ibarat melewati lorong yang memisahkan dua kamar, kiri dan kanan, setelah itu langsung sampai di ruangan lepas. Kaca-kaca pun berserankan.
Setelah beberapa menit melakukan penyisiran, salah seorang keluarga yang menyisir di dalam rumah menemukan bercak-bercak darah di lantai kamar sebelah kanan, dari pintu masuk utama. “Ada darah, ada darah,” teriaknya memberitahukan keluarga yang lain. Mereka kemudian memastikannya. “Ini memang darah ini, baunya amis,” ungkap salah satu anggota keluarga yang langsung mencium lantai tersebut. “Iya pak, baunya amis sekali masih kebau,” yang lainnya meyakinkan. Ternyata bercak darah itu bukan itu saja, salah seorang anggota keluarga yang lain menemukan kuat dugaan itu juga darah, dari balik tumpukan arang. Arang itu diduga digunakan pelaku untuk menyembunyikan jejak darah. “Ini banyak lagi darahnya,” ucapnya setelah mengais-ngais arang yang tertumpuk di sudut kamar. “Duh sadisnya,” kata salah seorang anggota keluarga. Dugaan pun berkembang di kalangan keluarga. Keluarga menduga pelaku telah menghabisi Putri di dalam kamar tersebut. “Mungkin dia diseret ke luar, itu darahnya kan juga ada dekat pintu. Atau Putrinya masih hidup dan mencoba keluar dengan menyeret tubuhnya sendiri,” mereka menduga-duga.
Di dalam kamar tersebut juga terlihat tulisan-tulisan di dinding yang ditulis menggunakan arang yang menggambarkan kekecewaan. Diantaranya, apa artinya nasionalis, apa artinya sukuisme, jika hak asasi disegel orang. Tulisan lain berbunyi, aku dilahirkan tanggal 10 Maret 1975, apa aku diakui hak asasi di RI. Yang lainnya berbunyi, Air mata kering sudah, menetes meratapi, nasip yang hina, sampai ketempat aku datang begini.
Setelah menemukan petunjuk-petunjuk tersebut, salah seorang anggota keluarga yang lainnya menemukan sandal milik Putri, di dalam ruangan tengah yang telah dipenuhi rumput. “Iya, itu sandal anak saya,” ucap Ernawati meyakinkan bahwa itu adalah sandal Putri, anaknya. Setelah menemukan pencarian kurang lebih satu jam, keluarga tidak menemukan celana dalam Putri.
Setelah menemukan bekas yang kuat dugaan itu adalah darah, sandal, dan tulisan-tulisan, Syaprisal kemudian melanjutkan pencarian bagian tubuh anaknya yang lain. Syaprisal terus mengais-ngais tanah di sekitar tempat ditemukannya kerangka Putri. Ia kemudian menemukan gigi, daging, dan tulang jari. Ia pun memasukkan bagian-bagian tubuh itu kedalam sebuah botol minuman mineral. Ia pun terdengar memanggil-manggil nama anaknya “Putri...Putri...Putri... Mak, pak,,,Puput pingin pulang,” ucapnya sambil mengemasi bagian tubuh anaknya tersebut. Ia pun tampak tak mampu menahan air matanya, melihat tanah yang dipenuhi ulat dan diduga itu juga bagian tubuh Putri yang telah melebur menjadi tanah.
Mardaus, paman Putri, mengutuk keras pelaku yang telah tega menghabisi keponakannya itu. Ia berharap polisi cepat membongkar kasus tersebut. “Nanti yang kita temukan ini kita serahkan pada polisi,” kata Mardaus. Mereka pun kembali pulang dan menyerahkan barang bukti yang mereka temukan ke Polsekta Sekupang.
Terkait perkembangan kasus tersebut, AKP I Dewa Nyoman ASN, mengatakan kasus tersebut masih dalam penyelidikan polisi. Pihaknya juga telah memastikan bahwa itu adalah Putri. “Orang tuanya telah yakin itu adalah anak mereka dari pakaian yang ditemukan,” ungkap Kapolsek yang biasa disapa Dewa ini. Ia pun berterima kasih atas kerjasama keluarga yang telah berhasil menemukan sandal milik Putri.(qul)

Jasad Luxi Putri di Makamkan
“Saya Ingin Pelaku Segera Ditangkap”SAGULUNG, METRO: Seluruh keluarga Luxi Putri, Selasa (22/6) siang menuju ke lokasi ditemukannya mayat Puput, panggilan sehari-hari Luxi Putri. Bersama jajaran Polsek Sekupang, Saprisal, ayah Puput, mengatakan kalau siang itu dirinya bersama keluarga bermaksud ikut mencari bagian tubuh Puput yang belum ditemukan. “Cari tulang tumit, dan rusuk yang belum ditemukan,” kata Saprisal saat di hubungi POSMETRO Selasa (22/6).
Saprisal mengatakan sudah menghubungi pihak sekolah SD Negeri 011 Sagulung tempat Luxi menimba ilmu selama hidupnya. “Sudah kasih tahu pihak sekolah, “ katanya. Bahkan setelah memastikan jika mayat yang ditemukan di Marina itu adalah anaknya, pihak keluargapun memakamkan jenazah Puput. “Dari ciri yang melekat, dan aksesoris yang ditemukan itu memang Luxi Putri. Sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Seitemiang habis Maghrib.
Namun hingga kini Saprisal mengaku masih belum mengetahui misteri kematian anaknya tersebut. Bahkan, dirinya belum mendapatkan keterangan dari polisi terkait motif kematian anaknya. “Belum tahu motifnya, kalau memang anak saya dibunuh, saya ingin pelakunya ditangkap, saya ingin tahu seperti apa rupa orangnya,” kata Saprisal.
Untuk mengungkap misteri kematian Puput, polisi juga telah singgah ke rumah Puput untuk bertemu keluarganya. “Ya ditanya seputar kronologis kejadian, termasuk bagaimana dia (Puput) pergi dari rumah,” katanya lagi.
Sumber : http://www.posmetrobatam.com/
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Informasi Kesehatan dan Tips Gaya Hidup Sehat
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top