Seri sekali, dan kalah sekali, tentu menjadi sesuatu yang sangat memalukan bagi tim bertabur bintang seperti timnas Prancis. Kenapa bisa sedemikian buruk performa skuad Raymond Domenech di Piala Dunia Afrika Selatan? Kapten Patrice Evra mengungkapkan, ada pengkhianat di skuadnya. “Kami harus melenyapkan pengkhianat di dalam grup karena dia ingin menyakiti tim ini,” kata Evra mengutip Football-Italia, Minggu kemarin. Evra menolak menyebut siapa pengkhianat yang dimaksud. Sebab, hingga saat ini Evra sendiri belum tahu siapa pengkhianat yang ia tuding. Namun aroma penghianat, kata Evra, sudah dirasakan. “Bukan tikus kecil yang ada di ruang ganti tapi datang dari seseorang yang berasal dari tim dan ingin menyakiti tim.”
Yang jelas, kata bek kiri Manchester United tersebut, pengkhianatnya bukanlah Nicolas Anelka yang baru saja ditendang dari timnas. “Masalah di Perancis saat ini bukanlah Anelka, tapi yang ada di antara kami,” tegas Evra.
Anelka, baru saja dibuang Federasi Sepakbola Perancis (FFF), setelah kritiknya saat melawan Meksiko pada 17 Juni silam dianggap menghina pelatih Raymond Domenech. “Komentar yang dibuat Nicolas Anelka terhadap pelatih Raymond Domenech tidak bisa diterima oleh Federasi Sepakbola Perancis, sepakbola Perancis, dan nilai-nilai yang mereka anut,” demikian pernyataan resmi FFF seperti dilansir Super Sport.
Keputusan ini diambil Presiden FFF Jean-Pierre Escalettes setelah menendang Anelka dari pusat latihan Perancis di Knysna, Western Cape, Sabtu kemarin. Escalettes juga menyatakan kalau Anelka sudah menolak meminta maaf. Namun, beberapa jam setelah ditendang dari kamp latihan, Anelka menyatakan permintaan maafnya. Mantan pemain Arsenal ini menyatakan tak berniat mengacaukan keadaan tim.
Menurut striker plontos itu apa yang disampaikan pada Domenech masih dalam batas-batas tertentu.”Tujuan saya bukan untuk mengacaukan tim Prancis, bagaimanapun Prancis adalah negara yang saya hormati,” ujarnya.
Pernyataan di atas tentu makin menajamkan perpecahan di tubuh tim Le Blues. Bukan sikap yang baik mengingat Perancis tengah berjuang untuk lolos dari penyisihan Grup A Piala Dunia 2010. Dalam dua pertandingan, Evra cs baru meraih satu poin. Hasil imbang melawan Uruguay dan dipermalukan 0-2 oleh tim asal Amerika Selatan, Meksiko.
Domench menyebut timnya ‘butuh keajaiban’ untuk bisa lolos ke fase selanjutnya. Sebab meski menang di laga akhir melawan Afrika Selatan, Perancis juga bergantung dari hasil pertandingan Meksiko kontra Uruguay.
Jika Meksiko-Uruguay berakhir imbang dan Perancis menang atas Afsel, poin Perancis masih tidak cukup untuk lolos. Sebab Meksiko dan Uruguay akan mengoleksi poin lima dan Perancis hanya empat.
sumber : http://www.posmetrobatam.com/
Yang jelas, kata bek kiri Manchester United tersebut, pengkhianatnya bukanlah Nicolas Anelka yang baru saja ditendang dari timnas. “Masalah di Perancis saat ini bukanlah Anelka, tapi yang ada di antara kami,” tegas Evra.
Anelka, baru saja dibuang Federasi Sepakbola Perancis (FFF), setelah kritiknya saat melawan Meksiko pada 17 Juni silam dianggap menghina pelatih Raymond Domenech. “Komentar yang dibuat Nicolas Anelka terhadap pelatih Raymond Domenech tidak bisa diterima oleh Federasi Sepakbola Perancis, sepakbola Perancis, dan nilai-nilai yang mereka anut,” demikian pernyataan resmi FFF seperti dilansir Super Sport.
Keputusan ini diambil Presiden FFF Jean-Pierre Escalettes setelah menendang Anelka dari pusat latihan Perancis di Knysna, Western Cape, Sabtu kemarin. Escalettes juga menyatakan kalau Anelka sudah menolak meminta maaf. Namun, beberapa jam setelah ditendang dari kamp latihan, Anelka menyatakan permintaan maafnya. Mantan pemain Arsenal ini menyatakan tak berniat mengacaukan keadaan tim.
Menurut striker plontos itu apa yang disampaikan pada Domenech masih dalam batas-batas tertentu.”Tujuan saya bukan untuk mengacaukan tim Prancis, bagaimanapun Prancis adalah negara yang saya hormati,” ujarnya.
Pernyataan di atas tentu makin menajamkan perpecahan di tubuh tim Le Blues. Bukan sikap yang baik mengingat Perancis tengah berjuang untuk lolos dari penyisihan Grup A Piala Dunia 2010. Dalam dua pertandingan, Evra cs baru meraih satu poin. Hasil imbang melawan Uruguay dan dipermalukan 0-2 oleh tim asal Amerika Selatan, Meksiko.
Domench menyebut timnya ‘butuh keajaiban’ untuk bisa lolos ke fase selanjutnya. Sebab meski menang di laga akhir melawan Afrika Selatan, Perancis juga bergantung dari hasil pertandingan Meksiko kontra Uruguay.
Jika Meksiko-Uruguay berakhir imbang dan Perancis menang atas Afsel, poin Perancis masih tidak cukup untuk lolos. Sebab Meksiko dan Uruguay akan mengoleksi poin lima dan Perancis hanya empat.
sumber : http://www.posmetrobatam.com/
0 comments