Tak heran kalau jumlah pengemis di Kota Samarinda setiap harinya terus mengalami peningkatan. Pasalnya, berdasarkan penuturan pengemis jika mengemis di Samrinda lebih menguntungkan. Hal ini setidaknya saat aparat Satpol PP Kota Samarinda kembali melakukan operasi, kemarin. Ya, Jajaran Satpol PP Kota Samarinda kembali mengamankan gelandangan dan pengemis (gepeng). Dalam operasi tersebut, aparat penegak perda ini, setidaknya telah mengamankan 4 orang gepeng, yang terdiri 3 orang pengemis dan 1 orang pengamen. Mereka sebelumnya mangkal di simpang Jembatan Mahakam.
"Sudah kami amankan, dan kami telusuri siapa koordinatornya," sebut Kepala Satpol PP Kota Samarinda HA Rijani melalui Kepala Seksi Pengendalian operasional Dahyar.
Menurutnya, sejauh ini, ketiga orang pengemis yang diamankan masih enggan berkomentar banyak. Mereka berdalih bekerja sendiri.
"Dari informasi mereka (ketiganya, Red), mereka tak memiliki koordinator. meski begitu, kami akan telusuri lagi kebenarannya," tandasnya.
Sementara Fusirin, salah seorang pengemis, kepada media ini menyebutkan kalau ia baru beberapa hari berada di Samarinda.
"Saya baru saja mas disini. Tidak ada yang membawa saya atau koordinator, tapi atas kemauan sendiri," imbuhnya yang telah mengemis sejak tiga tahun lalu.
Kedatangannya ke Samarinda dengan alasan untuk mencari pendapatan lebih besar. Sebelumnya ia mengemis di Bondowoso, Jawa Timur. Namun karena kabar dari beberapa rekan pengemis yang menyebutkan pendapatan di Samarinda jauh lebih menguntungkan dibanding daerah asalnya. "Kalau di Bondowoso, sehari hanya dapat Rp15 ribu, tapi di Samarinda justru minimal memperoleh hingga Rp40 ribu," ungkapnya.
Makanya Fusirin mengaku nekad untuk hijrah ke Samarinda dengan mengontrak sebuah rumah. Kini ia tinggal di Mangkupalas, Samarinda Seberang. "Kalau untuk pulang kampung, kan bisa ikut terjaring dalam razia saja. Bisa pulang gratis," paparnya.
Sumber : http://www.sapos.co.id/
"Sudah kami amankan, dan kami telusuri siapa koordinatornya," sebut Kepala Satpol PP Kota Samarinda HA Rijani melalui Kepala Seksi Pengendalian operasional Dahyar.
Menurutnya, sejauh ini, ketiga orang pengemis yang diamankan masih enggan berkomentar banyak. Mereka berdalih bekerja sendiri.
"Dari informasi mereka (ketiganya, Red), mereka tak memiliki koordinator. meski begitu, kami akan telusuri lagi kebenarannya," tandasnya.
Sementara Fusirin, salah seorang pengemis, kepada media ini menyebutkan kalau ia baru beberapa hari berada di Samarinda.
"Saya baru saja mas disini. Tidak ada yang membawa saya atau koordinator, tapi atas kemauan sendiri," imbuhnya yang telah mengemis sejak tiga tahun lalu.
Kedatangannya ke Samarinda dengan alasan untuk mencari pendapatan lebih besar. Sebelumnya ia mengemis di Bondowoso, Jawa Timur. Namun karena kabar dari beberapa rekan pengemis yang menyebutkan pendapatan di Samarinda jauh lebih menguntungkan dibanding daerah asalnya. "Kalau di Bondowoso, sehari hanya dapat Rp15 ribu, tapi di Samarinda justru minimal memperoleh hingga Rp40 ribu," ungkapnya.
Makanya Fusirin mengaku nekad untuk hijrah ke Samarinda dengan mengontrak sebuah rumah. Kini ia tinggal di Mangkupalas, Samarinda Seberang. "Kalau untuk pulang kampung, kan bisa ikut terjaring dalam razia saja. Bisa pulang gratis," paparnya.
Sumber : http://www.sapos.co.id/
0 comments