MEDAN-Ledakan dasyat mengejutkan orang-orang di Jl Pukat Banting V, Mandala Bypas, Medan, Jumat (11/6) sekira pukul 05.45. Sakin dasyatnya, ledakan itu dikira meteor jatuh. Ada juga yang menyebut akibat meledaknya bom ikan. Dampaknya, 8 ruko yang ditempati warga Tionghoa itu rusak dan hancur. Sepasangan suami istri juga sekarat akibat mengalami luka bakar serius. Tiga ruko yang hancur itu bernomor 51 F milik Ayen (45), no 51 G milik Ali (54), dan ruko no 51 H milik Asiong. Sedangkan 5 ruko lagi rusak diikuti hancurnya sejumlah perabot termasuk mobil dan sepedamotor.
Sementara 2 korban ledakan; Ali (54) dilarikan ke RS Methodis karena seluruh tubuhnya melepuh. Begitu juga istrinya, Ameng (50) juga dirawat di RS Methodis, walau lukanya tidak terlalu serius.
Dikatakan Heri (47) yang rumahnya tepat di belakang ruko Ali, usai sholat subuh sekira pukul 5.45, dia keluar rumah.
“Tapi tiba-tiba dari atas rumah Ali ada cahaya merah dan saya pastikan itu api. Saya panik, lalu masuk ke rumah mengambil selang yang biasa digunakan mencuci mobil. Saya bermaksud memadamkan api itu, tapi begitu saya keluar ternyata apinya sudah padam,” ungkap Heri.
Namun, lanjutnya, belum hilang rasa khawatirnya, sebentar kemudian terdengarnya suara ledakan dasyat yang diikuti menyembulnya api setinggi sekitar 2 meter. “Saya kaget lagi,” tukas pria yang 2 unit mobilnya juga rusak akibat ledakan tersebut.
Namun, duga Heri, ledakan itu akibat bom ikan. “Ali itu hobi mancing. Saya juga pernah lihat dia menyimpan bom ikan di dalam rumahnya. Tapi nggak tahu untuk apa bom itu dia simpan. Jadi bisa jadi bukan gas elpiji yang meledak, tapi bom ikan itu,” duganya.
Lain lagi kata Rini (50) pemilik rumah No 51 F. “Tadi pagi saya menyisir rambut, rencananya hendak berangkat jualan ke Pajak Gajah.
Tapi tiba-tiba saya melihat ada cahaya merah lewat di atas rumah kami dan tak lama terjadi getaran kayak gempa. Langsung saya lari dan banguni anak-anak, dan begitu mereka terbangun, ledakan keras terjadi, semua kaca jendela hancur berserak,” terang wanita berambut panjang itu sedih, karena rumahnya juga rusak.
“Sempat terlihatku percikan api seperti kilat dari depan rumah, beberapa menit setelah itu barulah terdengar reruntuhan rumah,” sambung wanita bertubuh gempal ini terus menggendong anaknya.
Rini sendiri tak yakin jika ledakan itu akibat tabung gas. “Warga di sini bilang ada benda langit seperti meteor yang jatuh, tapi entah di mana jatuhnya, dan bagaimana bentuknya tak jelas sampai sekarang. Masak getaran ledakan gas 15 kg bisa menggetarkan 8 rumah. Rumah di sini kan terbuat dari beton semua. Jadi sangat tidak masuk akal,” tukasnya.
Hal itu pun diakui tetangga samping rumahnya, Asiong. “Ada betulnya juga kalau meteor jatuh di sini, tapi di mana metor itu jatuh sampai sekarang kan tak jelas,” timpalnya.
Pantauan POSMETRO MEDAN di ICU RS Methodis Jalan Thamrin, 90 persen tubuh Ali melepuh akibat terbakar. “Waktu kejadian itu, aku lagi tidur di kamar. Aku terbangun karena mendengar suara gaduh. Aku pikir gempa,” kata Nita, salah seorang anak Ali.
Namun dugaan bahwa ledakan itu akibat meteor jatuh atau akibat meledaknya bom ikan dibantah tim Labfor Poldasu. Sesuai hasil olah TKP, dinyatakan bocornya gas elpiji 15 kg menjadi penyebab ledakan.
Diperkirakan, longgarnya tutup gas sudah lebih dari 1 hari sehingga gas yang berada dalam tabung keluar dan berkumpul di ruangan rumah Ali yang tak punya ventilasi. Nah, ketika Ali menghidupkan listrik kamar mandi, terjadilah percikan api dan langsung menyambar gas yang memendam dalam ruangan.
“Gas tadi menggepul di ruangan tertutup, jadi karena tersambar percikan api, makanya meledak,” ungkap Pelaksana Harian (Lakhar) Humas Poldasu AKBP MP Nainggolan.
Hal itu juga dibenarkan Kapolsek Percut Seituan AKP Joshua Tampubolon SH. “Ini akibat tabung gas 15 kg boncor,” tegasnya.
sumber : http://www.posmetro-medan.com/
Sementara 2 korban ledakan; Ali (54) dilarikan ke RS Methodis karena seluruh tubuhnya melepuh. Begitu juga istrinya, Ameng (50) juga dirawat di RS Methodis, walau lukanya tidak terlalu serius.
Dikatakan Heri (47) yang rumahnya tepat di belakang ruko Ali, usai sholat subuh sekira pukul 5.45, dia keluar rumah.
“Tapi tiba-tiba dari atas rumah Ali ada cahaya merah dan saya pastikan itu api. Saya panik, lalu masuk ke rumah mengambil selang yang biasa digunakan mencuci mobil. Saya bermaksud memadamkan api itu, tapi begitu saya keluar ternyata apinya sudah padam,” ungkap Heri.
Namun, lanjutnya, belum hilang rasa khawatirnya, sebentar kemudian terdengarnya suara ledakan dasyat yang diikuti menyembulnya api setinggi sekitar 2 meter. “Saya kaget lagi,” tukas pria yang 2 unit mobilnya juga rusak akibat ledakan tersebut.
Namun, duga Heri, ledakan itu akibat bom ikan. “Ali itu hobi mancing. Saya juga pernah lihat dia menyimpan bom ikan di dalam rumahnya. Tapi nggak tahu untuk apa bom itu dia simpan. Jadi bisa jadi bukan gas elpiji yang meledak, tapi bom ikan itu,” duganya.
Lain lagi kata Rini (50) pemilik rumah No 51 F. “Tadi pagi saya menyisir rambut, rencananya hendak berangkat jualan ke Pajak Gajah.
Tapi tiba-tiba saya melihat ada cahaya merah lewat di atas rumah kami dan tak lama terjadi getaran kayak gempa. Langsung saya lari dan banguni anak-anak, dan begitu mereka terbangun, ledakan keras terjadi, semua kaca jendela hancur berserak,” terang wanita berambut panjang itu sedih, karena rumahnya juga rusak.
“Sempat terlihatku percikan api seperti kilat dari depan rumah, beberapa menit setelah itu barulah terdengar reruntuhan rumah,” sambung wanita bertubuh gempal ini terus menggendong anaknya.
Rini sendiri tak yakin jika ledakan itu akibat tabung gas. “Warga di sini bilang ada benda langit seperti meteor yang jatuh, tapi entah di mana jatuhnya, dan bagaimana bentuknya tak jelas sampai sekarang. Masak getaran ledakan gas 15 kg bisa menggetarkan 8 rumah. Rumah di sini kan terbuat dari beton semua. Jadi sangat tidak masuk akal,” tukasnya.
Hal itu pun diakui tetangga samping rumahnya, Asiong. “Ada betulnya juga kalau meteor jatuh di sini, tapi di mana metor itu jatuh sampai sekarang kan tak jelas,” timpalnya.
Pantauan POSMETRO MEDAN di ICU RS Methodis Jalan Thamrin, 90 persen tubuh Ali melepuh akibat terbakar. “Waktu kejadian itu, aku lagi tidur di kamar. Aku terbangun karena mendengar suara gaduh. Aku pikir gempa,” kata Nita, salah seorang anak Ali.
Namun dugaan bahwa ledakan itu akibat meteor jatuh atau akibat meledaknya bom ikan dibantah tim Labfor Poldasu. Sesuai hasil olah TKP, dinyatakan bocornya gas elpiji 15 kg menjadi penyebab ledakan.
Diperkirakan, longgarnya tutup gas sudah lebih dari 1 hari sehingga gas yang berada dalam tabung keluar dan berkumpul di ruangan rumah Ali yang tak punya ventilasi. Nah, ketika Ali menghidupkan listrik kamar mandi, terjadilah percikan api dan langsung menyambar gas yang memendam dalam ruangan.
“Gas tadi menggepul di ruangan tertutup, jadi karena tersambar percikan api, makanya meledak,” ungkap Pelaksana Harian (Lakhar) Humas Poldasu AKBP MP Nainggolan.
Hal itu juga dibenarkan Kapolsek Percut Seituan AKP Joshua Tampubolon SH. “Ini akibat tabung gas 15 kg boncor,” tegasnya.
sumber : http://www.posmetro-medan.com/
0 comments