
Emosi warga Kampung Sei Temiang RW 07/RT 05 tak bisa dibendung lagi ketika melihat perut Dara (Disamarkan), 16 tahun, yang terus membuncit dan tubuhnya yang sedikit membengkak.Pada Senin (21/6) sekitar pukul 22.00 WIB, ratusan warga mendatangi rumah MG, 40 tahun, yang diduga telah menghamili Dara, anak kandungnya sendiri. Oleh warga, bapak dan anak itu diarak ke Polsekta sekupang.
Menurut Ketua RW 07 Nurhadi, malam itu, kedatangan warga ke rumah MG untuk memastikan apakah betul Dara yang masih duduk di bangku salah satu SMP di Tembesi itu hamil dan siapa yang telah menghamilinya? Kecurigaan warga pun langsung tertuju pada MG, bapak kandungnya. “Ya curiga sama MG (Menyebut nama asli), karena dulu, dia juga pernah meniduri kakak Dara dan dipolisikan,” kata Nurhadi pada POSMETRO.
Namun, niat warga untuk membuktikan kehamilam Dara sempat terhalang oleh RO ibu Dara. “Awas kalian, kalau anak saya tidak hamil saya tuntut kalian,” kata RO pada warga ditirukan Nurhadi. Tantangan RO itu pun disambut warga. Dara dan MG serta RO pun digiring ke rumah Ketua RT. Untuk memastikan kehamilannya, warga pun memeriksakan Dara ke seorang Bidan di kampung itu. “Menurut Bidan, dia (Menyebut nama asli Dara) hamil delapan bulan,” ujar Nurhadi.
Emosi warga pun nyaris tersulut, Dara pun dihujani dengan pertanyaan tentang siapa yang telah menghamilinya. Tapi, ABG bertubuh kecil itu tutup mulut. Setelah didesak, Dara akhirnya membeberkan siapa yang telah mengahimilinya. Namun, jawaban Dara itu sama sekali tidak dipercaya oleh warga. “Saya gak tahu siapa yang menghamili. Waktu saya latihan silat di daerah Batuaji, ada yang pukul saya sampai pingsan dan memperkosa saya,” kata Dara pada warga saat itu. Spontan, warga sama sekali tidak percaya dengan pengakuan Dara.
Warga pun emosi, apalagi mengingat MG yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung itu, pernah dipolisikan karena diduga telah meniduri kakak perempuan Dara beberapa waktu silam, warga pun nyaris menghakimi MG. Beruntung, emosi warga bisa diredam oleh perangkat RT dan RW. Malam itu juga, warga pun mengarak MG dan Dara serta RO ke kantor Polisi Sektor Sekupang.
Di kantor polisi, saat didesak warga Dara sempat keceplosan dan mengaku kalau ia dihamili bapaknya. Tapi, pengakuannya kemudian berubah kalau ia hamil karena disetubuhi oleh seorang yang tak ia kenal hingga dua kali. Pertama di bilangan Batuaji, kedua di sebuah pekuburan dibilangan Temiang. Puluhan warga yang tidak puas dengan jawaban Dara, memilih tetap menunggu di halaman polsek. “Warga emosi dan mau MG ditahan. Karena ulahnya ini sudah meresahkan. Warga sudah lama curiga sama dia,” kata seorang warga pada POSMETRO.
Setelah menunggu beberapa jam, sekitar pukul 01.00 WIB, setelah diminta untuk pulang dan diterangkan kasus itu sedang diproses kepolisian, warga pun membubarkan diri. Sedangkan Dara, MG dan RO diamankan di kantor polisi untuk menghindari amuk massa jika mereka pulang ke rumahnya. Kini, ketiganya masih diperiksa polisi.
Sampai siang kemarin, MG, RO, istrinya dan Dara masih menjalani pemeriksaan di Polsekta Sekupang. Pada POSMETRO, MG, yang diduga telah menghamili anak kandungnya tersebut mengaku tidak mengetahui penyebab kehamilan anaknya itu. “Saya kira itu hanya pertumbuhan badannya,” katanya. Ia pun mengaku tidak terlalu memperhatikan kondisi fisik anak dari istrinya yang kedua itu. “Saya gak perhatikan,” ungkapnya kembali.
Begitu juga dengan RO, ibunda Dara, ia pun mengaku tidak mengetahui anaknya tersebut telah hamil. Bahkan ia mengaku menyesal setelah hal itu tidak diketahuinya secara langsung. “Saya juga kecewa, masak yang lebih tau duluan orang lain,” katanya. Dara kata RO, sangat tertutup dengan kejadian tersebut. “Ia tidak ada cerita sama sekali,” katanya lagi. Tapi belakangan kata RO, nafsu makan Dara sangat kuat dan ia mengira hal itulah yang menyebabkan perut anaknya semakin besar. “Ia makan terus, dan pernah dibilang gurunya jangan makan terus,” ungkapnya.
Sumber : http://www.posmetrobatam.com/
Menurut Ketua RW 07 Nurhadi, malam itu, kedatangan warga ke rumah MG untuk memastikan apakah betul Dara yang masih duduk di bangku salah satu SMP di Tembesi itu hamil dan siapa yang telah menghamilinya? Kecurigaan warga pun langsung tertuju pada MG, bapak kandungnya. “Ya curiga sama MG (Menyebut nama asli), karena dulu, dia juga pernah meniduri kakak Dara dan dipolisikan,” kata Nurhadi pada POSMETRO.
Namun, niat warga untuk membuktikan kehamilam Dara sempat terhalang oleh RO ibu Dara. “Awas kalian, kalau anak saya tidak hamil saya tuntut kalian,” kata RO pada warga ditirukan Nurhadi. Tantangan RO itu pun disambut warga. Dara dan MG serta RO pun digiring ke rumah Ketua RT. Untuk memastikan kehamilannya, warga pun memeriksakan Dara ke seorang Bidan di kampung itu. “Menurut Bidan, dia (Menyebut nama asli Dara) hamil delapan bulan,” ujar Nurhadi.
Emosi warga pun nyaris tersulut, Dara pun dihujani dengan pertanyaan tentang siapa yang telah menghamilinya. Tapi, ABG bertubuh kecil itu tutup mulut. Setelah didesak, Dara akhirnya membeberkan siapa yang telah mengahimilinya. Namun, jawaban Dara itu sama sekali tidak dipercaya oleh warga. “Saya gak tahu siapa yang menghamili. Waktu saya latihan silat di daerah Batuaji, ada yang pukul saya sampai pingsan dan memperkosa saya,” kata Dara pada warga saat itu. Spontan, warga sama sekali tidak percaya dengan pengakuan Dara.
Warga pun emosi, apalagi mengingat MG yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung itu, pernah dipolisikan karena diduga telah meniduri kakak perempuan Dara beberapa waktu silam, warga pun nyaris menghakimi MG. Beruntung, emosi warga bisa diredam oleh perangkat RT dan RW. Malam itu juga, warga pun mengarak MG dan Dara serta RO ke kantor Polisi Sektor Sekupang.
Di kantor polisi, saat didesak warga Dara sempat keceplosan dan mengaku kalau ia dihamili bapaknya. Tapi, pengakuannya kemudian berubah kalau ia hamil karena disetubuhi oleh seorang yang tak ia kenal hingga dua kali. Pertama di bilangan Batuaji, kedua di sebuah pekuburan dibilangan Temiang. Puluhan warga yang tidak puas dengan jawaban Dara, memilih tetap menunggu di halaman polsek. “Warga emosi dan mau MG ditahan. Karena ulahnya ini sudah meresahkan. Warga sudah lama curiga sama dia,” kata seorang warga pada POSMETRO.
Setelah menunggu beberapa jam, sekitar pukul 01.00 WIB, setelah diminta untuk pulang dan diterangkan kasus itu sedang diproses kepolisian, warga pun membubarkan diri. Sedangkan Dara, MG dan RO diamankan di kantor polisi untuk menghindari amuk massa jika mereka pulang ke rumahnya. Kini, ketiganya masih diperiksa polisi.
Sampai siang kemarin, MG, RO, istrinya dan Dara masih menjalani pemeriksaan di Polsekta Sekupang. Pada POSMETRO, MG, yang diduga telah menghamili anak kandungnya tersebut mengaku tidak mengetahui penyebab kehamilan anaknya itu. “Saya kira itu hanya pertumbuhan badannya,” katanya. Ia pun mengaku tidak terlalu memperhatikan kondisi fisik anak dari istrinya yang kedua itu. “Saya gak perhatikan,” ungkapnya kembali.
Begitu juga dengan RO, ibunda Dara, ia pun mengaku tidak mengetahui anaknya tersebut telah hamil. Bahkan ia mengaku menyesal setelah hal itu tidak diketahuinya secara langsung. “Saya juga kecewa, masak yang lebih tau duluan orang lain,” katanya. Dara kata RO, sangat tertutup dengan kejadian tersebut. “Ia tidak ada cerita sama sekali,” katanya lagi. Tapi belakangan kata RO, nafsu makan Dara sangat kuat dan ia mengira hal itulah yang menyebabkan perut anaknya semakin besar. “Ia makan terus, dan pernah dibilang gurunya jangan makan terus,” ungkapnya.
Sumber : http://www.posmetrobatam.com/
0 comments