Kisah tragis seputar Piala Dunia 2010 terus berlanjut. Setelah dua anak mati sia-sia karena terpanggang di rumah, kini giliran seorang bapak di Afrika Selatan, yang meninggal lantaran dipukul istri dan dua anaknya, gara-gara rebutan remote televisi. David Makoeya, pria berusia 61 tahun, yang berasal dari sebuah desa kecil di Makweya, provinsi Limpopo, berkelahi dengan istri dan dua anak mereka karena berebut remote kontrol. Sang ayah ingin menonton siaran langsung Piala Dunia antara Jerman versus Australia pada Senin (14/6/10), sedangkan yang lainnya ingin menyaksikan program religius.
“Dia berkata, ‘Tidak, saya ingin menonton sepak bola’,” ujar juru bicara kepolisian Mothemane Malefo, Kamis (17/6/10). “Itu ketika terjadi adu argumentasi. Saat itulah, mereka mulai menyerangnya.”
Malefo mengatakan, Makoeya mengganti channel televisi dan setelah itu membuang remote kontrol. Istri, Francina, 68, dan anak laki-laki Collin, 36, serta anak perempuan Lebogang, 23, marah dengan perbuatan bapak mereka, sehingga langsung menyerang.
Hanya saja, Malefo tidak bisa memastikan senjata apa yang dipakai ibu dan dua anak itu untuk membunuh Makoeya.
“Tampaknya, mereka membenturkan kepalanya ke tembok,” jelas Malefo. “Mereka menelepon polisi segera setelah dia cedera parah, tetapi ketika polisi datang, laki-laki itu sudah meninggal.”
Mereka bertiga ditahan pada Senin malam, tetapi Lebogang dilepas setelah membayar 1.500 rand (200 dollar AS) pada hari Selasa. Yang lainnya masih ditahan.
Sebelumnya, kisah tragis juga terjadi di Uganda. Gara-gara ingin menonton siaran langsung Piala Dunia lewat televisi, orang tua meninggalkan dua anaknya yang berusia 8 dan 10 tahun di rumah, setelah menyalakan sebuah lilin. Mereka pergi ke pusat perdagangan yang dekat dengan rumah.
Ternyata, lilin ditabrak tikus dan api menyambar taplak meja. Tak menunggu waktu lama, api menjalar ke seluruh bagian rumah, termasuk memanggang dua anak yang tertidur itu.
sumber : http://www.surya.co.id/
“Dia berkata, ‘Tidak, saya ingin menonton sepak bola’,” ujar juru bicara kepolisian Mothemane Malefo, Kamis (17/6/10). “Itu ketika terjadi adu argumentasi. Saat itulah, mereka mulai menyerangnya.”
Malefo mengatakan, Makoeya mengganti channel televisi dan setelah itu membuang remote kontrol. Istri, Francina, 68, dan anak laki-laki Collin, 36, serta anak perempuan Lebogang, 23, marah dengan perbuatan bapak mereka, sehingga langsung menyerang.
Hanya saja, Malefo tidak bisa memastikan senjata apa yang dipakai ibu dan dua anak itu untuk membunuh Makoeya.
“Tampaknya, mereka membenturkan kepalanya ke tembok,” jelas Malefo. “Mereka menelepon polisi segera setelah dia cedera parah, tetapi ketika polisi datang, laki-laki itu sudah meninggal.”
Mereka bertiga ditahan pada Senin malam, tetapi Lebogang dilepas setelah membayar 1.500 rand (200 dollar AS) pada hari Selasa. Yang lainnya masih ditahan.
Sebelumnya, kisah tragis juga terjadi di Uganda. Gara-gara ingin menonton siaran langsung Piala Dunia lewat televisi, orang tua meninggalkan dua anaknya yang berusia 8 dan 10 tahun di rumah, setelah menyalakan sebuah lilin. Mereka pergi ke pusat perdagangan yang dekat dengan rumah.
Ternyata, lilin ditabrak tikus dan api menyambar taplak meja. Tak menunggu waktu lama, api menjalar ke seluruh bagian rumah, termasuk memanggang dua anak yang tertidur itu.
sumber : http://www.surya.co.id/
0 comments