
(part. 3)
Kolega Nurhaida di kawasan industri Mukakuning masih berduka. Mereka tak pernah menyangka, jika kepergian penghuni Dormitory Blok N4 Nomor 4 beberapa hari yang lalu adalah pertemuan yang terakhir. “Sedih,” kata Mimi, salah seorang teman satu kamar Nurhaida, saat ditanya perasaannya kehilangan temannya itu. Almarhumah tinggal bersama 16 orang teman sekerja di kamar Nomor 4, Blok N4 lantai 2. “Kami dua sift, yang sama dia ada sembilan orang,” ungkap Mimi, saat ditemui POSMETRO, Kamis (24/6) siang. Mami juga merupakan teman satu rekrutan dengan Nurhaida dari Medan.
“Kami baru dua bulan setengah di sini, kami satu rekrutan,” ungkap Mami lagi. Mami, juga mengatakan telah diperiksa polisi mengenai kematian temannya tersebut. “Kemarin kami berempat sudah diperiksa polisi,” ungkapnya. Polisi kata Mami hanya menanyakan keseharian Nurhaida.
Mimi mengatakan, selama satu dom (sebutan sehari-hari dormitori) bersama Nurhaida, ia mengaku tidak terlalu dekat dengan Nurhaida. “Soalnya kepribadiannya agak tertutup,” kata Mami. Apalagi tentang masalah pribadi Nurhaida kata Mami, ia sama sekali tidak mengetahuinya. “Dia nggak pernah cerita kalau masalah itu (pribadi). Saya nggak tahu teman lelakinya siapa,” ungkapnya.
Tapi yang jelas kata Mimi, ia bertemu terakhir kali dengan Nurhaida pada Minggu siang, namun tidak mengetahui pasti dengan siapa temannya tersebut pergi. “Siang itu kami sama-sama di rumah, saya mau pergi, trus saya bilang kakak nggak keluar ya saya bilang, tidak katanya. Betul kakak nggak keluar saya bilang lagi, tidak katanya, trus saya pergi,” ungkap Mimi terakhir melihat Nurhaida.
Menurut Nilam, rekan se-dom yang lain, sepengetahuannya tidak pernah cowok bertamu ke tempatnya. “Nggak tahu kalau dia janji di luar, tapi kalu kesini nggak pernah,” ungkapnya.
Namun, Nurhaida dikenal temannya yang sering keluar dom. “Kalau ada waktu dia pasti keluar, tapi kami nggak tahu kemana,” ungkap yang lainnya. Selain itu, ketika di kamar Nurhaida juga sering menerima telepon dari seseorang, lagi-lagi teman sekamar tidak mengetahui pasti itu dari siapa. “Itu kan frivasi dia, nggak mungkin juga kami nanya, kalau dia yang ngasih tahu boleh lah,”. Namun mereka mengungkapkan telpon itu sering dari laki-laki.
Teman sekamar yang lain mengungkapkan, sekitar seminggu sebelum ditemukannya jenazah karyawan PT Sanyo Sinergi Batam itu, salah seorang rekan kerja Nurhaida, pernah melihat Nurhaida bersama seorang laki-laki. “Katanya ada yang nampak, orangnya om-om gitu, maksudnya itu sudah agak tua,” ungkapnya.
Sudah Menikah di Batuaji
Ternyata Nurhaida, bukan lagi single. Nurhaida pernah tecatat di Kantor Urusan Agama (KUA) Batauaji. Ia menikah dengan M Hasan pada tanggal 3 Juni 2008. Dengan nomor register 283/04/VI/2008. Alamat terakhir dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) ketika nikah, ia tinggal di Bengkong Sadai RT 001 RW 010. “Tapi dalam KTP namanya bukan Nurhaida, tapi Nuraida,” ungkap Masyhadi, staf KUA Batuaji. Di KTP tercatat Nurhaida lahir pada tanggal 9 November 1985. Sedangkan suaminya M Hasan lahir pada tanggal 28 Seprtember 1982 di Ambon.
Masyhadi menjelaskan, rencananya pasangan ini akan menikah pada bulan Mei 2008, namun karena ada persyaratan yang belum lengkap maka diundur menjadi bulan Juni 2008. Ketika menikah pun kata Masyhadi, keluarga yang datang hanya dari pihak keluarga laki-laki. “Ketika menikah disambungkan lewat telpon dengan orang tua perempuan, jadi mereka dapat restu,” ungkap Masyhadi. Nah dari pernikahan tersebut Nurhaida dikaruniai satu orang anak.
Diketahui, sebelum menikah, ia dikabarkan telah bekerja di salah satu perusahaan elektornik di kawasan Mukakuning. Lantaran telah menikah ia keluar dari perusahaan, lalu pulang kampung. Dikabarkan anak dan suaminya berada di kampung halaman. Di tempat saat ini ia bekerja, Nurhaida dikabarkan berstatus belum menikah. “Di ijazahnya kalau nggak salah tamat (SMA) 2008,” beber salah seorang rekan Nurhaida. Nurhaida adalah buah hati dari pasangan dari Saiman Sinaga dan T Dahlia.(qori ul fitra)
Polisi Buru Pembunuh Nurhaida
Sehari setelah penemuan mayat Nurhaida Sinaga (25) penghuni Dormitori Blok N.2.4 di sebuah tanah kosong di Tanjungundap Rabu (23/6), penyelidikkan terhadap penyebab kematiannya dilimpahkan ke Satuan Reskrim Poltabes Barelang.
“Tadi pagi sudah kita limpahkan,” kata Kapolsek Sagulung AKP Agus Joko Nugroho pada POSMETRO saat dikonfirmasi (24/6). Ditanya tentang perkembangan penyelidikkan yang dilakukan jajarannya sebelum kasus itu dilimpahkan, mengenai penyebab kematian, Agus mengaku, sampai kasus itu dilimpahkan, pihaknya belum menerima hasil visum secara resmi.
Tapi, walau tidak diberi hasil visum secara resmi, Agus diberitahu hasilnya.”Ya, menurut dokter dibagian tubuhnya ditemukan memar,” ujar Agus. Namun, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kematian Nurhaida. Untuk lebih jelas langsung ke Kasat saja,” tambahnya.
Kuat dugaan, kematian Nurhaida, cewek dormitori memang dibunuh seseorang. Hanya saja, hingga siang kemarin, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Kota Besar Barelang Komisaris Agus Yulianto, belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban.
“Masih menunggu hasil visumnya,” kata Agus pada POSMETRO. Jika memang nanti diperlukan otopsi, kata Agus, kepolisian juga masih menunggu kesepakatan dengan keluarga korban.
Sejauh ini, kata Agus, belum ada petunjuk ke arah pelaku setelah memeriksa sejumlah teman-teman korban. “Saksi yang diperiksa, baru sebatas teman-teman korban,” katanya.
Nah, terselubung informasi, bahwa korban sudah punya suami. Terkait hal ini, Agus pun masih belum mengetahuinya. Ditambahkan Agus, pihak keluarga korban memang sudah sempat mendatangi kantornya. “Kita tunggu hasil penyelidikannya,” tegas Agus.
Sumber : http://www.posmetrobatam.com/
“Kami baru dua bulan setengah di sini, kami satu rekrutan,” ungkap Mami lagi. Mami, juga mengatakan telah diperiksa polisi mengenai kematian temannya tersebut. “Kemarin kami berempat sudah diperiksa polisi,” ungkapnya. Polisi kata Mami hanya menanyakan keseharian Nurhaida.
Mimi mengatakan, selama satu dom (sebutan sehari-hari dormitori) bersama Nurhaida, ia mengaku tidak terlalu dekat dengan Nurhaida. “Soalnya kepribadiannya agak tertutup,” kata Mami. Apalagi tentang masalah pribadi Nurhaida kata Mami, ia sama sekali tidak mengetahuinya. “Dia nggak pernah cerita kalau masalah itu (pribadi). Saya nggak tahu teman lelakinya siapa,” ungkapnya.
Tapi yang jelas kata Mimi, ia bertemu terakhir kali dengan Nurhaida pada Minggu siang, namun tidak mengetahui pasti dengan siapa temannya tersebut pergi. “Siang itu kami sama-sama di rumah, saya mau pergi, trus saya bilang kakak nggak keluar ya saya bilang, tidak katanya. Betul kakak nggak keluar saya bilang lagi, tidak katanya, trus saya pergi,” ungkap Mimi terakhir melihat Nurhaida.
Menurut Nilam, rekan se-dom yang lain, sepengetahuannya tidak pernah cowok bertamu ke tempatnya. “Nggak tahu kalau dia janji di luar, tapi kalu kesini nggak pernah,” ungkapnya.
Namun, Nurhaida dikenal temannya yang sering keluar dom. “Kalau ada waktu dia pasti keluar, tapi kami nggak tahu kemana,” ungkap yang lainnya. Selain itu, ketika di kamar Nurhaida juga sering menerima telepon dari seseorang, lagi-lagi teman sekamar tidak mengetahui pasti itu dari siapa. “Itu kan frivasi dia, nggak mungkin juga kami nanya, kalau dia yang ngasih tahu boleh lah,”. Namun mereka mengungkapkan telpon itu sering dari laki-laki.
Teman sekamar yang lain mengungkapkan, sekitar seminggu sebelum ditemukannya jenazah karyawan PT Sanyo Sinergi Batam itu, salah seorang rekan kerja Nurhaida, pernah melihat Nurhaida bersama seorang laki-laki. “Katanya ada yang nampak, orangnya om-om gitu, maksudnya itu sudah agak tua,” ungkapnya.
Sudah Menikah di Batuaji
Ternyata Nurhaida, bukan lagi single. Nurhaida pernah tecatat di Kantor Urusan Agama (KUA) Batauaji. Ia menikah dengan M Hasan pada tanggal 3 Juni 2008. Dengan nomor register 283/04/VI/2008. Alamat terakhir dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) ketika nikah, ia tinggal di Bengkong Sadai RT 001 RW 010. “Tapi dalam KTP namanya bukan Nurhaida, tapi Nuraida,” ungkap Masyhadi, staf KUA Batuaji. Di KTP tercatat Nurhaida lahir pada tanggal 9 November 1985. Sedangkan suaminya M Hasan lahir pada tanggal 28 Seprtember 1982 di Ambon.
Masyhadi menjelaskan, rencananya pasangan ini akan menikah pada bulan Mei 2008, namun karena ada persyaratan yang belum lengkap maka diundur menjadi bulan Juni 2008. Ketika menikah pun kata Masyhadi, keluarga yang datang hanya dari pihak keluarga laki-laki. “Ketika menikah disambungkan lewat telpon dengan orang tua perempuan, jadi mereka dapat restu,” ungkap Masyhadi. Nah dari pernikahan tersebut Nurhaida dikaruniai satu orang anak.
Diketahui, sebelum menikah, ia dikabarkan telah bekerja di salah satu perusahaan elektornik di kawasan Mukakuning. Lantaran telah menikah ia keluar dari perusahaan, lalu pulang kampung. Dikabarkan anak dan suaminya berada di kampung halaman. Di tempat saat ini ia bekerja, Nurhaida dikabarkan berstatus belum menikah. “Di ijazahnya kalau nggak salah tamat (SMA) 2008,” beber salah seorang rekan Nurhaida. Nurhaida adalah buah hati dari pasangan dari Saiman Sinaga dan T Dahlia.(qori ul fitra)
Polisi Buru Pembunuh Nurhaida
Sehari setelah penemuan mayat Nurhaida Sinaga (25) penghuni Dormitori Blok N.2.4 di sebuah tanah kosong di Tanjungundap Rabu (23/6), penyelidikkan terhadap penyebab kematiannya dilimpahkan ke Satuan Reskrim Poltabes Barelang.
“Tadi pagi sudah kita limpahkan,” kata Kapolsek Sagulung AKP Agus Joko Nugroho pada POSMETRO saat dikonfirmasi (24/6). Ditanya tentang perkembangan penyelidikkan yang dilakukan jajarannya sebelum kasus itu dilimpahkan, mengenai penyebab kematian, Agus mengaku, sampai kasus itu dilimpahkan, pihaknya belum menerima hasil visum secara resmi.
Tapi, walau tidak diberi hasil visum secara resmi, Agus diberitahu hasilnya.”Ya, menurut dokter dibagian tubuhnya ditemukan memar,” ujar Agus. Namun, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kematian Nurhaida. Untuk lebih jelas langsung ke Kasat saja,” tambahnya.
Kuat dugaan, kematian Nurhaida, cewek dormitori memang dibunuh seseorang. Hanya saja, hingga siang kemarin, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Kota Besar Barelang Komisaris Agus Yulianto, belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban.
“Masih menunggu hasil visumnya,” kata Agus pada POSMETRO. Jika memang nanti diperlukan otopsi, kata Agus, kepolisian juga masih menunggu kesepakatan dengan keluarga korban.
Sejauh ini, kata Agus, belum ada petunjuk ke arah pelaku setelah memeriksa sejumlah teman-teman korban. “Saksi yang diperiksa, baru sebatas teman-teman korban,” katanya.
Nah, terselubung informasi, bahwa korban sudah punya suami. Terkait hal ini, Agus pun masih belum mengetahuinya. Ditambahkan Agus, pihak keluarga korban memang sudah sempat mendatangi kantornya. “Kita tunggu hasil penyelidikannya,” tegas Agus.
Sumber : http://www.posmetrobatam.com/
0 comments