
Cinta Atau Cinta Buta???
Setiap menit Anda selalu menghujani si dia dengan telepon dan SMS.Hasilnya? Si dia bukannya makin cinta tetapi justru jengah dan terganggu. Bisa-bisa dia kabur meninggalkan Anda ?
Kado-kado yang besar dan mahal Anda berikan untuk si dia. Padahal uang dan perhatian semacam itu tidak bisa membeli cinta. Si dia sih pasti merasa senang menerimanya tapi untuk membalas cinta kita, gak janji deh!
Meskipun hanya beberapa kali jalan bareng, Anda sudah menganggap dirinya sebagai kekasih. Memang sih, kebutuhkan akan rasa aman terkadang membuat kita terburu-buru dalam menjalin hubungan. Padahal hubungan yang sedang dijalin belum tentu cukup kuat untuk menentukan akan berkembang ke arah yang Anda inginkan.
Hati dan kepala Anda yang dipenuhi cinta, mau tak mau mempengaruhi pekerjaan dan persahabatan Anda. Teman-teman dekat yang biasanya jalan bareng, Anda abaikan karena sibuk berduaan dengan si dia. Kualitas pekerjaan Anda juga menurun drastis karena Anda tak bisa konsentrasi.
Kini Anda bisa melihat diri Anda sendiri, apakah ciri-ciri cinta buta tersebut ada dalam diri Anda?. Kalau memang indikasi si virus cinta buta ini mulai menghampiri Anda, sebaiknya sediakan tameng yang cukup kuat, yaitu diri Anda sendiri. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghalau cinta buta tersebut :
- Tanyakan dalam hati, apakah yang Anda harapkan dalam hubungan Anda bersamanya.
Ambil waktu untuk merenung sendiri, apa yang Anda inginkan dalam dirinya? Apakah dia yang mampu mendukung seluruh kegiatan Anda, seseorang yang menghargai diri Anda sebagai seorang pribadi, seseorang yang mencintai Anda dan keluarga Anda, atau apakah Anda dan dia memiliki mimpi yang sama mengenai keluarga kecil yang mencintai kebersamaan satu sama lain?
- Apakah si dia mampu memenuhi harapan-harapan Anda?
Setelah mengetahui harapan Anda mengenai suatu hubungan, tanyakan pada diri Anda, apakah si dia mampu memenuhi harapan Anda tersebut? Apakah ia seorang egois yang tak pernah peduli apa keinginan Anda? Apakah ia cenderung menuntut Anda untuk memenuhi keinginannya saja?
- Timbang sifat baik dan buruknya.
Buatlah daftar mengenai sifat-sifat baik dan sifat-sifat buruknya. Mana yang lebih banyak? Apakah sifat-sifat buruknya bisa dimaafkan, atau merupakan hal prinsip yang tak dapat Anda kompromikan lagi? Contohnya, "sering ngorok saat tidur" tentu lebih mungkin dimaafkan daripada "tidak pernah mau meminta maaf jika melakukan kesalahan". Tanyakan dengan jujur pada diri Anda, sanggupkah Anda hidup dengan sifat buruknya yang sudah permanen itu?
- Apakah si dia memang mencintai Anda?
Kembali, jujurlah pada diri Anda, apakah Anda merasa Si Dia mencintai Anda? Bagaimana ia menunjukkan cintanya pada Anda? Dengan kata-katakah atau dengan perbuatankah? Bila Anda tidak menemukan bukti-bukti tersebut, mungkin ia memang tidak mencintai Anda. Bersikaplah realistis, untuk apa Anda berkeras melanjutkan hubungan dengan orang yang tidak mencintai atau menginginkan Anda?
- Berikan waktu bagi Anda untuk mulai belajar melupakannya.
Ambillah kegiatan yang mungkin tidak disukainya sehingga mengurangi kemungkinan bertemu dengannya, hindari menerima teleponnya kapan saja ia menginginkan (mungkin tidur Anda seringkali terganggu karena ia inginnya menelepon Anda pukul 02.00 malam), minta sahabat Anda untuk sering mengingatkan agar Anda tidak sering-sering berusaha menelepon si dia lagi, buang benda-benda yang mungkin akan mengingatkan Anda padanya, dan... tempelkan daftar sifat buruknya di kepala Anda.
Nah, mulai sekarang jika Anda merasakan jatuh cinta, Anda harus benar-benar paham, ini cinta atau cinta buta. Dan tetap gunakan logika Anda dalam mengambil keputusan. Hal ini sangat diperlukan agar Anda tidak hanya mendapatkan apa yang Anda inginkan, namun Anda juga mendapatkan kebahagiaan. Hingga rasa menyesal karena cinta buta tidak menghampiri Anda. Selamat mendapatkan cinta...
Sumber: http://www.koskosanku.com/artikel/serba-serbi/21/324/cinta-atau-cinta-buta
0 comments